Hanyut
"
Kuhanya melirik dalam dingin dan acuh.Beralu laksana angin ketika kausekali lagi merayu. Dengan pesona kautebar. Tapi_ itu tak agi sanggup bangkitkan debaran jantungku.
Kerling nakalmu pun tak bisa lagi jadi magnet _penyatuan kau dan aku.
Ambang sadarku menyangat. " Ah untuk apa.Bukankah aku sudah punya_ Kau tak lagi penting di kehidupanku".
"Ini terakhir !" Rajukmu bersulam sungging senyum terindah_menggoda lagi.Kali ini benar-benar leburkan kukuh pendirianku. Menjungkir balikkan nalar.
Hari ini aku lemas Napas tersengal berjuang dapatkan signal. Tertatih dalam aplikasi canggih. Mencumbu berlaksa aksara. Hanyut dalam pusaran PKP_PJJ blanded.
Bondowoso,16-6-2021
Husnul Hafifah
Posting Komentar
Posting Komentar