New Normal Pengelolaan Sekolah di Zona Hijau

Author
Published Juni 30, 2020
  New Normal Pengelolaan Sekolah di Zona Hijau
          Bimbingan Belajar Menulis Via WA
Pertemuan ke-13
Narasumber : Betti Risnalenni, MM

 
 



SKB 4 Menteri tentang panduan pembelajaran tahun ajaran 2020/2021 di masa covid. memberikan kejelasan bagaimana gambaran menjalankan pendidikan di era pandemi covid. Seperti kita ketahui bersama, banyak sekali pertanyaan orang tua, atau bahkan keresahan para orang tua akan ketidakjelasan tentang proses pendidikan putra-putrinya di masa pandemi yang belum pasti kapan berakhirnya. Evaluasi sebagian mereka mengenai pelaksanaan BDR dipandang kurang efektif, disertai keluhan  anak bosan, orang tua tidak bisa membimbing karena faktor materi yang sulit, ketersedian sarana dari orang tua seperti HP android, paket data dan signal tidak merata. Bahkan menurutnya sulitnya mengukur indicator pembelajaran baik pada penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilannya.

Terkait dengan SKB 4 Mentri ini, maka tugas pihak sekolah menindaklanjuti,menyikapi, untuk selanjutnya  mengimplementasikan panduan tersebut dalam program sekolah, mensosialisasikannya pada warga sekolah serta pada pemangku kepentingan akan program yang telah ditetapkan.

Pada perkulian via wag, pertemuan ke-13 Om Jay selaku penanggung jawab kegiatan, menghadirkan Ibu Betti  Risnalenni , Pendiri  KB,TK, SD Insan Kamil Bekasi. Tema yang dibawakan Pengelolaan sekolah di era Covid

Pengelolaan sekolah di masa covid tak jauh berbeda dengan yang sudah dilaksanakan para guru umumnya. Lembaga pendidikan yang dibina Bu Betti mulai kelas KB ( kelompok bermain) , TK dan SD menerapkan pembelajaran dari rumah dengan moda daring. Walau di daerah tempat Insan Kamil berada di zona hijau, alhamdulilah semua warga sekolahnya sehat tidak ada yang covid. Selama 3 bulan daring materi yang diberikan tidak hanya pelajaran saja, namun ada penugasan kegiatan rumah ( life skill dan karakter) Konon kegiatan berhasil, namun siswa KB dan TK sudah mulai bosan dan ingin ketemu gurunya.

Dan untuk mempersiapkan pembelajaran di new normal sebagaimana yang tertuang dalam SKB 4 menteri, Sekolah Insan Kamil akan menerapkan pembelajaran tatap muka, tentunya sesuai dengan SOP covid serta persyaratan lain yang harus dipenuhi. Seperti jaga jarak, menggunakan masker, hand sanitezer, Face shield, berada di zona hijau, membuat video profil, menganjukan surat ijin , menyiapkan sarana kesehatan , melakukan penyemprotan disenfektan selalu jaga kebersihan dll.

Bagaimana persiapan Sekolah Insan kamil dalam menyongsong new norma lihat tayangan video berikut:

 

 

Kata kuncinya adalah semua komponen yang ada di sekolah harus bisa membangun kerja tim kompak.  Pembagian job yang sesuai kemampuan rekan kerja, sering pantau dan sharing ( biasa dilakukan seminggu sekali usai KBM)

Tayangan video persiapan new normal sungguh luar biasa dan bisa dijadikan sumber inspirasi bagi sekolah lainnya. Semoga!

Ada kisah menarik lain yang bisa dijadikan inspirasi bagi pembaca utamanya guru atau siapapun yang cinta dengan dunia pendidikan. Prestasi- prestasi yang ia torehkan tentunya tidak terlepas dari perjuangan dan kegigihannya dalam mengelola pendidikan. Diawali dari kegelisahan hatinya ketika anak dari latar belakang ekonomi minim tidak bisa bersekolah di tempat yang bagus. Anak miskin di sekolah  biasa itu lumrah, anak kaya di sekolah bagus itu juga lumrah. Namun anak kurang beruntung bersekolah di tempat bagus itu luar biasa. Prinsip inilah yang terapkannya di Insan Kamil. Anak Yatim dan tidak mampu Free, kendati ia tidak pernah mempersyarakat orang tua membawa SKTM. Sebagai wujud penghargaan bahwa tidak ada manusia yang mau disebut miskin. Sedang pada orang tua mampu membayar biaya pendidikan secara normal.

Sosok wanita yang  tak pernah mengeluh lelah dalam mengajar, awalnya pada tahun 1996 mendirikan tempat kursus Aritmatika untuk umum. Kurun waktu 6 bulan pesertanya hanya 3 orang. Realita ini tidak mematahkan  semangatnya untuk terus bertahan. Hingga pada tahun 1998 kursus yang dirintisnya berkembang bahkan bisa dibilang mengalami kemajuan , konon di Bekasi saja  sampai 24 cabang . Ia juga membuat  buku Aritmatika  sendiri yang di jual dengan harga 10 ribuan. Memberikan training  gratis pada orang yang ingin membuka kursus.

Suatu ketika satu kawannya dari cabang  kursusnya  mengajak kerjasama mendirikan TK, mengingat usaha kursus Bu Betti sudah memiliki yayasan. Awalnya takut dan menolak, tapi karena didesak , akhirnya dengan mengontrak rumah ( 2003 ) didirikanlah sebuah TK di bawah Yayasan Insan Kami.. TK ini  di Bilangan Bantar Gebang. Selang 3 bulan berjalan rekan kerjanya  mengundurkan diri, karena merasa rugi. Akhirnya TK itu dikelola sendiri. Setelah 1 tahun mengontrak, kontraknya tidak diperpanjang . Beruntung  ada rumah yang dijual maka  rumah itu  dibelinya untuk dijadikan sekolah. Di tempat yang baru inilah  Bu Betti mendapat support dari perumahan dan dipromosikan melalui kalender perumahannya. Sekolah rintisannya terus berkembang  pesat , Ia pun mendirikan KB  dan SD  semua dalam satu payung Yayasan Insan Kamil.

Menurutnya upaya merintis dan membangun sekolah yang bagus perlu perjuangan, biaya dan tenaga. Semua bisa dilaluinya. Sebagaimana yang ia yakini jika niatnya baik  maka lakukanlah, insyaallah Allah akan membantu. Jika mengerjakan sesuatu lakukanlah yang terbaik karena nilainya akan memperbaiki citra dan kehidupan kita.

Hal inii juga  yang dibuktikan Bu Betti dengan dianugrakannya berbagai penghargaan seperti penghargaan sebagai guru teladan, kepala sekolah berprestasi juara  1 interpreuner tingkat Jabar kalangan guru Paud.

Apa keistimewaan Pengelolaan Sekolah di Insan Kamil?

Jika kita memadukan apa yang diidamkan Bu Betti dengan apa yang dilihat pada tayangan video, Insan Kamil memberikan layanan pendidikan yang bagus, berkualitas, namun terjangkau oleh semua kalangan. Insan kamil memiliki program unggulan seperti tradisi menyambut siswa dengan salaman sapa hangat dan ceria  dari para guru. Suasana sekolah yang bersih, asri, aman dan nyaman, komunikasi yang baik dengan para orang tua. Pelaksanaan KBM yang kondusif dengan guru- guru kreatif. Serta nilai plus lainnya yang mendukung perkembangan peserta didik menjadi manusia berkarakter religious dan pengamalan  nilai- nilai Pancasila sesuai labelnya insan kamil ' manusia sempurna"


 Itulah penggalan kisah  guru Dra Risnalenni  mengapa mendirikian sekolah berkualitas baik, namun bisa diakses orang yang kurang beruntung.Berangkat dari pengalaman pahitnya pernah mengajar di sekolah baik ( mahal) namun tidak semua orang bisa menikmatinya karena faktor ekonomi.."Dan sekolah itu merupakan sekolah Mas Mentri Nadiem Makariem ketika SD",bisik Bu Betti.


Penulis:  Husnul Hafifah 

25 komentar

  1. Mbak agthe...trims sudah berkunjung

    BalasHapus
  2. Mntpp bu..sdh ada kombinasi dibacgroud warna dasar dg tulisan bu lg dkiit...agr lbh mudah dibc...siipp

    BalasHapus
  3. mantap dan lengkap Bu... Jangan lupa mampirmdan tinggalkan jejak di catatanenikarti.blogspot.com . Mksi 🙏

    BalasHapus
  4. mentap dan lengkap tulisannya. Jangan lupa mampir di catatanenikarti.blogspot.com tinggalkan jejaknyaj Mksi 🙏

    BalasHapus
  5. Mantap...mudah2an kita juga tidak. Akan pernah mengeluh lelah dalam mengajar..😊

    BalasHapus
  6. mantap bu resumnya pembukaannya juga bagus berbobot sekali. mampir ya kehttps://ciciswediastriana.blogspot.com/

    BalasHapus
  7. Makasih bu cicis...insyaallah sy cari

    BalasHapus
  8. Bagus resumenya bu, salam literasi..

    BalasHapus
  9. keren bu resumenya... silahkan mampir ke blog saya juga yaa

    BalasHapus

Posting Komentar

[ADS] Bottom Ads

Halaman

Copyright © 2021