Cerita foto 1

Author
Published Agustus 24, 2020
Cerita foto 1
Setiap orang pasti mengimpikan generasi penerusnya bisa hidup bahagia, hidup damai , rukun kompak dan saling bahu membahu dalam kehidupannya.

Saya juga bahagia dan senang menyaksikan orang lain atau kerabat saya sendiri  bisa hidup damai, rukun walau dari sisi karakter mereka memiliki keunikan tersendiri dan tak mungkin sama.  Begitu pun dari sisi rejeki , sudah ada takaran dan masing-masing tak mungkin tertukar. Hati siapa pun adem melihat dan mendengar antarbersudara  bila selalu rukun dan kompak.

Seperti halnya sore ini, saya membuka wag keluarga besar saya, yang berlebel " KB Ahmad Joyosuwito"  Anggota merupakan generasi penerusnya. Terdiri atas generasi pertama , mereka ini adalah putra putri dari kakek dan nenek yang berjumlah 11 orang utuh ditambah juga menantu. Generasi kedua merupakan para cucu dan menantu. Serta generasi ke-3 adalah para cicit yang usianya bervariasi ada balita, kanak, praremaja dan remaja.

Wag ini  benar- benar efektif dalam mempersatukan hati dan membangun keakraban antarbersaudara, terlebih mereka yang dibatasi jarak tempat tingal yang berjauhan. Di wag mereka bisa saling berbagi info, bercanda, curhat, saling mengingatkan dsb.

Tiap hari grup tidak pernah sepi, mesti ada saja yang diposting dan dikomentari hingga grup jadi rame. Contoh postingan foto berikut ini. 
Postingan foto jadul, mengundang tanya mereka yang rumahnya jauh dan nyaris tak pernah tahu masa kecilnya. Foto 4 bocah dengan pose 2 berdiri dan dua duduk itu merupakan saudara, sepupu dan kemenakan. 
Mereka searah jarum jam adalah Uca, Ice , Opank dan Oby

Tanpa disangka, kemarin saat para saudara itu camping di Kawah Wurung ada satu dokumen fotonya yang persis formasi 4  ketika masa kecilnya.

Formasi 4 , Opank, Ice dan Uca adik-kakak, dan Oby. Opank adik sepupunya (ayah Opank saudara kandung Ayah Ice dan Uca) , Oby adalah kemenakannya ( nenek Oby sesaudara dengan ayah Uca,Ice dan Opank).
Senangnya melihat mereka yang selalu rukun dan kompak hingga dewasa. Kendati rumah mereka tidak berdekatan, didikan dan pembiasaan yang diajarkan dari leluhur untuk selalu menjaga tali silaturrahmi, dipegang teguh dari generasi ke generasi. Selalu menyediakan waktu luang untuk menikmati kebersamaan. Semoga persaudaraan mereka tak lekang oleh waktu tetap terjaga sampai ke surga. Aamiin

Bondowoso, 24082020
Penulis: Husnul Hafifah









2 komentar

Posting Komentar

[ADS] Bottom Ads

Halaman

Copyright © 2021