Belajar Menulis Buku Dari PTK
Pukul 18.49 saya membuka wag Belajar
menulis gelombang 12. Malam ini adalah kuliah kedua dengan materi” Menerbitkan
Buku dari hasil Penelitian Tindakan Kelas”. Kelas belum dibuka, postingan
tulisan dari anggota grup sudah mengantri. Maaf saya lewati dulu, langsung
menuju pada postingan daftar hadir. Sebagai peserta susulan ( bergabung pada
pertemuan kedua), saya tidak menyia-nyikan waktu yang ada. Langsung saja saya
klik tautan daftar hadir kelas menulis hari Rabu yang dishare oleh no wa
bertuliskan Bambang Ayah Salwa. Agak lama tautan bisa terbuka, mesti sabar
mengingat signal yang sering terlunta.Saat terbuka pun, otomatis dahi
mengernyit, he he, membuka link absen dengan tampilan beda. Mata dan otak diuji
berliterasi. Mohon dimaklumi jika lemot dalam mencari, untuk diketahui yang
membaca sudah” Lolita”. Pelan pelan dan pasti akhirnya link daftar hadir bisa
diisi, dan sudah terkirim.Tinggal menunggu rekapannya.Ternyata saat saya
menulis hari ini ( sambal baca wa) dan menemukan tautan rekapannya alhamdullih
nama saya juga ada. Signal semalam tidak membohongi saya.Usai mengisi daftar
hadir tadi malam saya membuka file biodata pemateri. Pemateri kuliah adalah ibu
Hati Nurahayu, seorang editor dan pegiat literasi.
Tepat pukul 19.00, om Jay mengubah setingan grub menjadi hanya admin yang bisa mengirimkan pesan. Beliau mengucapkan salam, menyapa para peserta seta menginformasikan jika kegiatan di mulai. Bertindak selaku moderator malam itu adalah bu Fatimah dari Aceh.
Kegiatan perkuliahan kelas menulis melalui Wa merupakan pengalaman kedua bagi saya. Tapi yang kedua ini kesannya luar biasa, di samping moderatornya yang tegas, pematerinya itu lho sungguh tangguh dan luar biasa. Saya tidak menyangka beliau dengan sabarnya melayani dan menjawab semua pertanyaan dari para peserta. Menurut moderator antrian pertanyaan panjangnya melebihi panjang gerbong kereta. Sayang waktu jua yang membatasi acara, kegiatan yang seharusnya hanya berlangsung 2 jam sudah molor hingga mendekati 3 Jam.
Beberapa catatan yang perlu diperhatikan saat mengubah PTK menjadi buku di antaranya adalah dengan memperbanyak isi materi variabel bebasnya dari kata kunci judul buku. Apalagi PTK yang dibuat adalah PTK yang hanya fokus pada tindakan dengan satu jenis variabel saja. Perlu dikupas secara mendalam dan lebih mengena. Memperluas isi bacaannya itu bisa pula dilakukan dengan mencari sumber yang relevan.
Selama ini banyak guru kebingungan saat mencari judul, padahal menurutnya dengan mengambil isi PTK bisa dikembangkan menjadi buku bacaan. Hasil yang dibukukan sebaiknya fokus kepada bagian yang diberikan tindakan atau kata kunci PTK. Hati-hati pada buku jangan sampai ada kata-kata laporan PTK.
Mengubah PTK menjadi buku siapkan sampai dengan 70 halaman ukuran A5. Setiap orang memang punya ide dan kreativitas masing-masing. Kembangkan kreativitas tersebut sesuai dengan pengalaman dan bacaan yang didapat. Jangan menulis buku sesimpel PTK. Gunakan dengan bahasa komunikasi, sesuaikan dengan judul inti PTK. PTK sudah dibukukan bisa dijadikan daftar pustaka pada buku penulis yang lain.
Semakin literatnya penulis, akan menghasilkan buku yang oke untuk ditulis. Ingat literasi itu rangkaian membaca, berpikir dan menulis.Membaca buku best seller adalah salah satu cara yang dilakukan oleh Bu Hati. Koleksi juga buku-buku pendidikan yang luwes. Itulah yang membuat buku bisa disajikan sesuai dengan tata letaknya dan agar buku bisa menarik untuk dibaca. Tentunya juga menyediakan koleksi bacaan yang mendukung pekerjaan editor.
Kesimpulan yang disampaikan oleh Bu Hati adalah agar para guru menyusun Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu, mempublikasikannya baru membukukannya. Ada double manfaat, dibaca oleh guru lain. Memiliki ISBN dan menjadi karya yang kebermanfaatannya tak akan lekang oleh waktu dan Zaman. Jadi Bagaimana dengan Anda? Siap Membukukan PTK?
Salam Literasi
PROFIL
Hati Nurahayu, S.Pd. saat ini
mengajar di SMP Al-Amanah Dayeuhkolot Kabupaten Bandung, SMP dan SMA Karakter
Ustman bin Affan Arjasari Kabupaten Bandung dan sebagai CEO Tata Akbar.
Pengajar yang mengampuh mata pelajaran IPA ini sudah mengajar hampir 17 tahun.
Mengelola TBM Saung Literasi Hati , WAG Literasi Patungan Buku dan Penerbit
Tata Akbar. Penghargaan yang diperoleh diantaranya Anugerah Winaya Dinas
Pendidikan Kabupaten Bandung dari Bupati Bandung sebagai Guru Penggerak
Indonesia Maju 2019. Penghargaaan Anugerah Winaya Kabupaten Bandung sebagai
guru berprestasi 2017. Peraih Karya Terbaik I Diseminasi Literasi Nasional
kemindikbud 2017.
Ternyata bingung juga he he, mau masukkan gambar2 , harus sabar
BalasHapusKeren resume nya 😊
BalasHapusMantap luar biasa ..terkmakasih ya
BalasHapusmantap bu
BalasHapusHebat, keren, mantul,...
BalasHapusLuar biasa semangatnya...
Lanjut bunda ... saya segera menyusul
Hihihi...
Mantul.... Saya aja belum selesai..lanjut bun...
BalasHapusMantap, bu... Barakallah ya..
BalasHapusMantap bu ..
BalasHapusTrima kasih bu kunjingannya
HapusSalam literasi juga bu..
BalasHapusTrima kasih, salam kenal
Hapus