Belajar Menulis Buku Dari PTK

Author
Published Juni 04, 2020
Belajar Menulis Buku Dari PTK

Pukul 18.49 saya membuka wag Belajar menulis gelombang 12. Malam ini adalah kuliah kedua dengan materi” Menerbitkan Buku dari hasil Penelitian Tindakan Kelas”. Kelas belum dibuka, postingan tulisan dari anggota grup sudah mengantri. Maaf saya lewati dulu, langsung menuju pada postingan daftar hadir. Sebagai peserta susulan ( bergabung pada pertemuan kedua), saya tidak menyia-nyikan waktu yang ada. Langsung saja saya klik tautan daftar hadir kelas menulis hari Rabu yang dishare oleh no wa bertuliskan Bambang Ayah Salwa. Agak lama tautan bisa terbuka, mesti sabar mengingat signal yang sering terlunta.Saat terbuka pun, otomatis dahi mengernyit, he he, membuka link absen dengan tampilan beda. Mata dan otak diuji berliterasi. Mohon dimaklumi jika lemot dalam mencari, untuk diketahui yang membaca sudah” Lolita”. Pelan pelan dan pasti akhirnya link daftar hadir bisa diisi, dan sudah terkirim.Tinggal menunggu rekapannya.Ternyata saat saya menulis hari ini ( sambal baca wa) dan menemukan tautan rekapannya alhamdullih nama saya juga ada. Signal semalam tidak membohongi saya.Usai mengisi daftar hadir tadi malam saya membuka file biodata pemateri. Pemateri kuliah adalah ibu Hati Nurahayu, seorang editor dan pegiat literasi.

 

Tepat pukul 19.00, om Jay mengubah setingan grub menjadi hanya admin yang bisa mengirimkan pesan. Beliau mengucapkan salam, menyapa para peserta seta menginformasikan jika kegiatan di mulai. Bertindak selaku moderator malam itu adalah bu Fatimah dari Aceh.

Kegiatan perkuliahan kelas menulis melalui Wa merupakan pengalaman kedua bagi saya. Tapi yang kedua ini kesannya luar biasa, di samping moderatornya yang tegas, pematerinya itu lho sungguh tangguh dan luar biasa. Saya tidak menyangka beliau dengan sabarnya melayani dan menjawab semua pertanyaan dari para peserta. Menurut moderator antrian pertanyaan panjangnya melebihi panjang gerbong kereta. Sayang waktu jua yang membatasi acara, kegiatan yang seharusnya hanya berlangsung 2 jam sudah molor hingga mendekati 3 Jam.

Beberapa catatan yang perlu diperhatikan saat mengubah PTK menjadi buku di antaranya adalah dengan memperbanyak isi materi variabel bebasnya dari kata kunci judul buku. Apalagi PTK yang dibuat adalah PTK yang hanya fokus pada tindakan dengan satu jenis variabel saja. Perlu dikupas secara mendalam dan lebih mengena. Memperluas isi bacaannya itu bisa pula dilakukan dengan mencari sumber yang relevan.

Selama ini banyak guru kebingungan saat mencari judul, padahal menurutnya dengan mengambil isi PTK bisa dikembangkan menjadi buku bacaan. Hasil yang dibukukan sebaiknya fokus kepada bagian yang diberikan tindakan atau kata kunci PTK. Hati-hati pada buku jangan sampai ada kata-kata laporan PTK.

Mengubah PTK menjadi buku siapkan sampai dengan 70 halaman ukuran A5. Setiap orang memang punya ide dan kreativitas masing-masing. Kembangkan kreativitas tersebut sesuai dengan pengalaman dan bacaan yang didapat. Jangan menulis buku sesimpel PTK. Gunakan dengan bahasa komunikasi, sesuaikan dengan judul inti PTK. PTK sudah dibukukan bisa dijadikan daftar pustaka pada buku penulis yang lain.

Semakin literatnya penulis, akan menghasilkan buku yang oke untuk ditulis. Ingat literasi itu rangkaian membaca, berpikir dan menulis.Membaca buku best seller adalah salah satu cara yang dilakukan oleh Bu Hati. Koleksi juga buku-buku pendidikan yang luwes. Itulah yang membuat buku bisa disajikan sesuai dengan tata letaknya dan agar buku bisa menarik untuk dibaca. Tentunya juga menyediakan koleksi bacaan yang mendukung pekerjaan editor.

Kesimpulan yang disampaikan oleh Bu Hati adalah agar para guru menyusun Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu, mempublikasikannya baru membukukannya. Ada double manfaat, dibaca oleh guru lain. Memiliki ISBN dan menjadi karya yang kebermanfaatannya tak akan lekang oleh waktu dan Zaman. Jadi Bagaimana dengan Anda? Siap Membukukan PTK?

 

Salam Literasi

 

PROFIL 

 

Hati Nurahayu, S.Pd. saat ini mengajar di SMP Al-Amanah Dayeuhkolot Kabupaten Bandung, SMP dan SMA Karakter Ustman bin Affan Arjasari Kabupaten Bandung dan sebagai CEO Tata Akbar. Pengajar yang mengampuh mata pelajaran IPA ini sudah mengajar hampir 17 tahun. Mengelola TBM Saung Literasi Hati , WAG Literasi Patungan Buku dan Penerbit Tata Akbar. Penghargaan yang diperoleh diantaranya Anugerah Winaya Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung dari Bupati Bandung sebagai Guru Penggerak Indonesia Maju 2019. Penghargaaan Anugerah Winaya Kabupaten Bandung sebagai guru berprestasi 2017. Peraih Karya Terbaik I Diseminasi Literasi Nasional kemindikbud 2017.

 


11 komentar

Posting Komentar

[ADS] Bottom Ads

Halaman

Copyright © 2021