Inilah 6 Kunci Rahasia Menulis ala Dr Ngainun Naim

Author
Published Juli 04, 2020
Inilah 6 Kunci  Rahasia Menulis ala Dr Ngainun Naim


Belajar Menulis Gel. 13

Pertemuan Ke-15

Narasumber : Dr. Ngainun Naim


 

“ Salah satu kunci penting peningkatan kualitas guru adalah dengan membangun budaya literasi. Literasi berarti budaya membaca dan menulis”

 

Begitulah bagian petikan pernyataan narasumber bimbingan  menulis via wag binaan om Jay, malam  ini. Kegiatan dimoderator oleh Ibu Bu Kanjeng  ( Sri sugiastuti), narasumber  adalah Dr. Ngainun Naim, beliau Dosen  IAIN Tulungagung, penulis juga pengiat literisi.

 Menurutnya guru adalah kunci penting dalam pendidikan. Jika guru berkualitas maka besar kemungkinan kelas yang diajarinya juga berkulitas atau sebaliknya.Salah satu kunci penting peningkatan kualitas guru adalah dengan membangun budaya literasi. Literasi berarti  budaya membaca dan menulis. Seorang guru yang mau dan terus membaca buku dan menulis memiliki peluang untuk semakin meningkatkan kualitas dirinya. Semakin banyak buku yang dibaca, akan semakin baca karya yang dihasilkan. Maka ia akan memiliki kontribusi penting bagi kemajuan pendidikan.

Ada enam kunci kunci penting dalam menulis. Kunci adalah alat untuk  membuka. Alat yang bisa membuka siapa pun untuk produktif menulis. Kunci hanyalah sebatas kunci jika tidak digunakan.Oleh karenanya kunci yang didapatkan harus dipraktikkan agar sesuai dengan fungsinya.

Inilah 6 Kunci Rahasia Menulis

 1. Motivasi.

Apa motivasi anda menulis? Banyak motivasi orang menulis, di antaranya 1) kaier , jika  tulis menulis  itu berkaitan dengan karir motivasinya, maka  implikasinya semakin mahir  menulis maka akan semakin lancar karir yang kita tempuh. Kedua motivasi menulis bisa juga karena  materi, menulis menghasilkan honor. Bagi penulis terkenal mungkin dari menulis bisa mendapatkan honor berlimpah, karena buku-buku yang diterbitkan best seller, namun jumlah yang beruntung seperti ini, konon tidak banyak, yang ada justru sebaliknya mereka tidak mendapatkan keuntungan dari menulis. Ketiga adalah motivasi politik, yakni untuk tujuan politik tertentu. Keempat  motivasi cinta, yakni menulis karena memang mencintai aktivitas menulis. Kelima dst silakan ditambahkan sendiri. Apapun motivasi anda menulis maka akan mempengaruhi terhadap tulisan atau buku yang akan dihasilkan.

2. Meyakini bahwa menulis adalah anugerah

Banyak orang yang ingin menulis tapi tidak bisa melakukannya, entah alasan sibuk, tak ada waktu dan berbagai alasan lainnya. Banyak orang mampu menulis namun tak mau melakukannya.Karena itulah menurutnya bisa menulis adalah anugerah luar biasa yang harus disyukuri. Cara mensykurinya adalah dengan terus menulis. Menulis itu membuat sesorang berbeda dengan orang kebanyakan. Sesederhana apapun buku yang kita hasilkan, akan tetap memiliki kontribusipenting. Abaikan nyinyiran orang yang tidak konstruktif.

3.Menulis itu banyak memberikan keajaiban dalam hidup.

Seperti testimoni yang diberikan oleh Bapak Wijaya Kusuma ( 0m Jay) –seorang blogger, youtuber, dan guru. Beliau menyatakan bahwa dengan menulis setiap hari telah memberikan keajaiban dalam hidupnya. Beberapa keajaiban yang telah dirasakannya antara lain; banyak mendapatkan materi, rajin menulis bukunya mendapatkan royalty, sering diundang sebagai pembicara diforum, memiliki banyak teman, bisa membeli peralatan yang ia butuhkan dalam kehidupannya, dan  tulisannya adalah perekam kehidupan yang ajaib.

4. Tidak mudah menyerah

Semangat menulis itu kadang pasang surut. Ada orang begitu bersemangat untuk bisa menulis. Ikut kegiatan pelatihan  banyak teman semangatnya  berkobar-kobar. Usai pelatihan semangatnya mulai menurun, memudar dan akhirnya lenyap sama sekali. Ketika penuh semangat menulis sehari berlembar lembar terasa ringan dan mudah. Saat  tak bersemangat menulis satu paragrat terasa berat. Menulis itu butuh kesabaran dan konsistensi. Jangan menulis bersifat  rapelan. Menulis lima pragraf tiap hari  jauh lebih baik daripada menulis sepuluh halaman yang dilakukan 3 bulan sekali.

5. Berjejaring

Penulis itu harus membangun jejaring. Ikuti peltihan –pelatihan kepenulisan, bergabunglah dengan komunitas penulis. Penulis pantang menepi, terus berinteraksi, berbagi tulisan dan baca tulisan orang lain, saling memotivasi dan menguatkan.

6. Menulislah sebanyak banyaknya

Menulislah setiap hari, jangan berhenti. Jika merasa tulisan Anda tidak bagus maka dengan menulis tiap hari tulisan  Anda secara otomatis akan baik.

 Kriteria tulisan yang baik menurut Dr Ngainun Naim adalah 1) selesai ditulis, sebagus apa pun ide jika tidak ditulis maka tidak akan bagus. 2) minim salah ketik atau salah teknis dan 3) Bahasa menarik dan didukung oleh logika berpikir yang baik.

Ada 4 tingkatan malu dalam menulis

1)      Malu untuk menulis, jika malu untuk menulis maka selamanya tidak akan menulis. Karenanya agar bisa menulis harus bisa membuang rasa malu.

2)      Malu kalau menulis dan tulisannya dibaca orang, bisa menulis tapi malu jika tulisannya dibaca orang, takut diejek, merasa tidak PD, merasa tulisan jelek dsb.

3)      Malu sudah mulai hilang, sudah biasa menulis tak peduli tulisan jelek, ide gagasan nyambung atau tidak, bagus atau tidak, semua diabaikan penting menulis.

4)      Malu jika tidak menulis, menulis sudah menjadi komitmen diri yang harus dijaga dan dipelihara.Ketika tidak menulis dirinya merasa malu karena tidak bisa menjaga komitmennya.

 

Demikian resume kuliah malam ini semoga bermanfaat, trima kasih Dr.Ngainum Naim atas pencerahannya. Mudah-mudahan malu menulis saya bisa menuju level 4. Aamiin.

 

 

 Bondowoso, 03072020


25 komentar

  1. Semangat nya hebat bu husnul... Salam literasi
    Jgn lupa mampir di aisah1968.blogspot.com

    BalasHapus
  2. Bener sekali bu,yang penting menulis dulu.

    BalasHapus
  3. Keren blognya, dan isinya lengkap...rugi kalau saya gak mampir. Salam semangat dari yang lansia ini ya

    BalasHapus

Posting Komentar

[ADS] Bottom Ads

Halaman

Copyright © 2021