No.Sepuluh

Author
Published Juli 24, 2021
No.Sepuluh

11Juli itu tak dinyana hari terakhir kita  ngobrol via vicall. Di balik masker suaramu masih lantang dan ditahan untuk tetap tenang.

Hati kita sama, masih menyimpan duka atas kepergian Om Taufik, kakak_saudaramu no.9. Om Taufik pulang setelah sepekan dirawat di RSU dengan phneumoni c.19. Kala itu aku hanya tanda tanya besar, tak seperti biasanya, Di hari hari kakakmu di rawat, kau jarang komen, andaipun komen kau hanya ungkap dalam kalimat pendek."semoga cepat sembuh", dan "aamin"untuk setiap doa yang dilangit para saudara.

Saat pemakaman pun kau tak menampakkan diri, biasanya kau terdepan menggerakkan, mengkoordinir kami, paling tidak  info tentang pemakaman.

Om Wasil, lambaian tanganmu saat kututup vicall itu masih lekat di mataku, senyum indahmu dibalik masker aku rasakan itu...
Seperti mimpi...persis 13 hari dari Kakakmu, kau no.10 dari 11 saudara pun pulang dengan phneumoni c19.

Duka itu masih basah...
Plasma darah yang dipasang belum habis
Masjid yang kau rancang masih separuh jalan
Rencana rombongan mengulang jalan-jalan ke Bandung, silaturahmi pada kemenakan dan cucu -cucumu tinggallah impian

Rupanya Allah lebih sayang
Ramadan 1442 H menjadi ramadan terakhirmu
Qurban kali ini adalah qurban terakhir mu...
Selamat jalan Om wasil...
Semoga Allah mengampuni segala dosamu
Menerima segala amal kebajikanmu
Memberikan kesabaran dan ketabahan pada keluarga mu. Aamiin

Bondowoso, 23072021
# Husnul Hafifah

1 komentar

  1. Innaalillahi wa innaailaihirojiuun. Semoga husnul khotimah. Aamiin Yaa Robbal 'Alamiin.

    BalasHapus

Posting Komentar

[ADS] Bottom Ads

Halaman

Copyright © 2021