Bu Lik

Author
Published Agustus 03, 2021
Bu Lik
*Bu Lik*

Perempuan paruh baya, berperawakan mungil itu kesebut Bu Lik.Dia adalah istri paman no.10 dari 11 bersaudara.Bu lik baru saja menginjakkan kaki di teras rumah, setelah sepekan dirawat di RSU positif c.19.Wajahnya yang separuh berbalut masker masih terlihat pucat pasi. Namun  alhamdulillah, bisa dikata Bu lik masih diberikan kesempatan kedua. Turun dari mobil ia berjalan memasuki rumah tanpa bantuan siapa-siapa. Tak mau dibimbing, malah orang-orang yang ada disekitar dimintanya ambil jarak. Putra bungsunya yang masih kelas 8_ berhambur ingin memeluknya ditolaknya dengan isyarat. Bu Lik hanya melampaikan kedua tangan, menyelinap masuk rumahnya.

Bu Lik memiliki kormobit jantung dan darah tinggi. Kondisi jiwa dan raganya mulai menurun saat mendengar kabar meninggalnya istri dari putra kakak sepupunya yang sangat tiba-tiba. Selang dua hari berikutnya juga dikejutkan kabar duka atas meninggalnya kemenakannya sendiri_putri pertama kakak kandungnya. Belum kering mengusap air mata dukanya, lagi lagi Allah mengujinya. Kakak kandung suaminya_yang no.9 setelah perjuangan maksimal akhirnya kembali keharibaan-Nya.

Paman dan bibi pun isoman, dalam isoman kondisi paman tidaklah membaik saturasinya menurun. Paman dilarikan ke RSU. Sementara bibi bertahan isoman di rumah. Makin hari ternyata bibi juga tidaklah membaik saturasinya dibawah 90 dan sesak. Bibi pun dilarikan ke RSU. Dalam ruang perawatan bibi dan paman dijadikan satu kamar. Sayangnya di ruang rawat inap kondisi paman tidak juga membaik Paman dikembalikan ke IRD untuk dilakukan pemasangan ventilator dan tranfusi plasma konvalen A. Manusia hanya berikhtiar, hasilnya Allah yang menentukan. Bu Lik harus melanjutkan isoman di rumah dan menunggu dengan setia kedatangan Pak lik. Waktu isoman merangkak menuju finish. Gelisah itu kian membuncah. Bagaimana cara menyampaikan kenyataan jika belahan jiwanya yang tunggu sudah sepekan pulang? Ya rabb semoga menguatkan dan melapangkan hati Bu lik.


Bondowoso, 28-7-2021
Husnul Hafifah
#Duka berjamaah
#Pentigraf

Posting Komentar

[ADS] Bottom Ads

Halaman

Copyright © 2021