Obrolan

Author
Published April 05, 2021
Obrolan

Ada saja yang dibahas para papa muda dan mama muda di wa grup keluarga sore tadi. Sebagai senior grup saya lebih suka menjadi pengamat alias menikmati obrolan mereka. Kadang ikut senang,  tertawa sesuai konteks obrolannya. Kadang jadi penengah jika ada signal melenceng dari topik pembicaraan. Intinya suasana kekeluargaan,  keakraban  dalam bersaudara tetaplah menjadi perioritas utama dalam wag keluarga. 

Grup mulai ramai ketika adik sepupu  Indah (nama samaran) memposting infografis  sumber : artikel tirto.id : 'istri cerewet sumber kesehatan suami'. Di bawah infografis itu diberi caption" Mr Bahrul ada salamnya Mrs. Bahrul siap-siap dibawelin sepanjang hari mulai esok pagi katanya"

Captionnya seolah sebagai sindiran dan jelas berbeda dengan inti infografisnya. 

"Bawel tapi sayang", begitu judulnya. Omelan istri itu bisa diartikan sebagai bentuk kasih sayang dan perhatian pada suami. Istri yang memiliki kecenderungan  mengomel karena  mereka memang dikondisikan lebih bertanggung tanggung jawab dalam mengelola peran rumah tangga. 

Mengomel adalah identik dengan dukungan emosional dan dorongan memulihkan kesehatan. Omelan istri itu biasanya bersifat peringatan dan mendesak para suami untuk menerapkan pola hidup sehat.

Memiliki istri cerewet membuat kesehatan suami jadi lebih baik (riset universitas Negeri Michigan).

"Senang ya seperti Om Anu tak ada yang bawelin"

Komentar keponakan ( menyindir Omnya yang sudah lama menduda_ istrinya tutup usia).

Yang disindir hanya memberi stiker gif bocah perempuan ketawa mengusap rambutnya) 

Adik sepupu (papa muda) sepertinya tidak terima dengan isi postingan  infografis itu. Tak mau kalah argumen, Ia pun berbagi argumen dengan menukil hasil penelitian.

"Terlalu banyak mengontrol juga bisa sangat berbahaya dan dapat membuat stres yang luar biasa bagi pasangan".

Banyak penelitian menunjukkan bahwa pernikahan yang tidak bahagia bisa berdampak buruk bagi tubuh, hati, dan pikiran. Sebuah studi khusus yang diikuti sekitar 10.000 di Denmark, selama 11 tahun, menyimpulkan bahwa mereka yang memiliki pasangan yang banyak menuntut memiliki risiko kematian dini 50% -100% lebih tinggi daripada mereka yang hidup damai. 

 Mr Bahrul yang menjadi bahan perbincangan awal rupanya baru tersadar. Lalu dengan gaya khasnya ia pun menuliskan sebuah analogi kehidupan. 

Sopir & Kernèt 

Sopir harus sabar dan visionaris (berpandangan jauh ke depan) dan kernèt harus cerewet ( manggil penumpang )

Sopir bertanggung jawab kepada keselamatan penumpang ( termasuk kernèt), harus tahu kapan ngegas dan kapan ngerem. Kernèt memanggil penumpang dan ngomongi sopir jika ada penumpang  yang akan turun. Mesti kompak dan saling pengertian agar sampai tujuan.

Salam Satu Surga.

Lho ini apa toh yang dibicarakan kok sampe sopir dan kernet ?  
Ah, penting menulis saja biar plong rasanya. 

Trima kasih Anda sudah membaca. 

Bondowoso,  05.042021
Husnul Hafifah

Posting Komentar

[ADS] Bottom Ads

Halaman

Copyright © 2021