Telah Sampai

Author
Published Juni 29, 2022
Telah Sampai




Aku masih tercenung, usai menutup percakapan telepon dengan adik bungsu. Kubuka wag Keluarga Besar Nirwan al Joyosoewito  seperti sarannya. Masyaallah berita itu benar adanya. Sudah berderet ucapan istirja dan ucapan bela sungkawa saat kubuka. Aku yang rumahnya dekat justru mendapat kabar duka dari  Bandung.

" Jumat 5 hari lalu, dia masih salat Jumah di masjid, aku ketemu dan sempat becengkarama " kata suami

" Kemarin masih nyiram bunga dan nyuci karpet", Bibi sekaligus tetangga almarhum memberikan kesaksian.

" Sakit  apa Embah?" Rasa penasaran itu kuungkapkan pada Bu lik Fajar putri kedua almarhum. Dalam mata yang sembab ia mencoba menceritakan kronologinya.

Usai salat Dhuha Bapak bilang sakit dada. Terus ibu menelponku. Aku yang kebetulan masih di sekolah langsung pulang. Di rumah tak siapa-siapa kecuali ibu. Adik di surabaya, Mas sekeluarga ke Bali. Tanpa pikir panjang kubonceng Bapak dengan sepeda motor menuju puskesmas. Ibu kusuruh nyusul.

Sampai di puskesmas kududukkan Bapak di kursi, sementara aku mengurus pendaftaran. Belum selesai ngurus, tiba-tiba kulihat Bapak sudah lemas dan duduknya tidak tegak. Aku panik dan nangis. Orang-orang yang kebetulan di puskemas menggotong Bapak pada tempat tidur pasien. Di situ kulihat Bapak diam. Perawat memindahkan ke ruang IGD. Sampai di IGD sudah dinyatakan meninggal_serangan jantung mendadak.

Innalilahi wainnailahi rojiun, semoga Allah mengampuni segala dosa dan khilafnya, melapangkan dan menerangi kuburnya. Keluarga yang ditinggalkan diluaskan rejekinya,  diberikan ketabahan dan keikhlasan.

Begitu gampang dan mudahnya  Kakek Imam Kurdi, kembali pada-Mu Ya Rabb. Saudara kandung Kakek yang ke-7 dari 8 bersaudara itu, sekitar pukul 09.30 berpulang. Menyusul ke- 4 saudara lainnya yang sudah terlebih dahulu.

Tak ada yang dapat menghindar dari kematian. Setiap yang bernyawa akan kembali keharibaan-Nya. Kematian memberikan pelajaran bagi yang masih hidup. Sabarkah dan ikhlaskah kita dengan apa yang sudah digariskan.

Kematian merupakan ketetapan dan rahasia Allah semata. Tak ada makhluk yang bisa menghindar darinya. Kita semua yang masih hidup tinggal menunggu kapan waktu itu akan tiba. Sebagaimana firman- Nya:

"Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu, maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkan-nya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya,” (QS Al A’raf: 34)

Belajar dari rahasia kematian ada pertanyaan yang menggelitik hati. " Sudah cukupkah bekal yang akan saya bawa, bila tiba-tiba saja ajal itu datang  menjemputnya?"

Ya Allah  akhirkan kami dalam husnul khatimah. Aamiin

Maesan, 29.06.22
Husnul Hafifah

2 komentar

  1. Innaalillahi wa innailaihirojiuun. Semoga husnul khotimah. Aamiin.

    BalasHapus
  2. Kematian selalu menyisakan duka, tapi kematian juga menjadi pembelajaran bagi yang hidup bahwa semua akan kembali pada Rabb-nya. Semoga husnul khotimah.

    BalasHapus

Posting Komentar

[ADS] Bottom Ads

Halaman

Copyright © 2021