Monitoring dan Touring

Author
Published Maret 22, 2021
Monitoring dan Touring
foto dokumen pribadi

Senin ceria, mentari tersenyum sumringah, tersembul di balik rerimbun dedaunan nan basah. Jejak hujan semalam masih membekas di reranting,  dedahan dan tanah di pekarangan rumah. Udara sejuk, segar dan semesta pancarkan kedamaian. 

Seperti biasa di jam seperti ini, saya sudah berdandan rapi, siap beraktivitas. Dengan basmalah kunyalakan sepeda motor vario hitam_milik anak lanang kedua. Hati-hati sekali saya menuruni jalan area gerbang depan rumah yang cukup curam. Khawatir  jatuh sempat membias, lantaran rok panjang span, seragam keki yang saya kenakan  mengikat leluasa pergerakan pada kaki.

Alhamdulillah saya lolos di uji nyali pertama, dari rute perjalanan yang akan saya jalani. 500 m ke depan merupakan medan uji nyali kedua_akses jalan kampung menuju jalan raya Jember-Bondowoso. View alam yang indah dan udara segar menjadi penyeimbang kondisi jalanan yang rusak. Batu batu kecil yang menyembul, genangan air berlumpur dan licin, seketika bisa mengelincirkan jika tak ada kewaspadaan dalam berkendara. 

Sekitar 3 menit saja adrenalin berpacu di atas medan itu. Selebihnya jalanan sudah mulus. Perlu disadari jalanan mulus pun bukan berarti tak ada bahaya. Justru sebaliknya bahaya bisa terjadi kapan dan di mana saja. Berkendara  di jalan raya pada jam sibuk apalagi. Berpacu bersama lalu lalang berbagai mobil dan kendaraan lainya. Terkadang semakin menciutkan nyali. Hanya Ikhtiar dan tawakkal kepada Allah saja, hati tertentramkannya.

Aktivitas pagi sebagai ASN,  diawali dengan presensi kedatangan. Waktu menunjukkan pukul 07.27 saat mesin aplikasi face print mengucapkan thank you, thank you,  dan nama saya muncul pada layar. Sejenak saya duduk di kursi besi warna hitam di sebelah meja mesin face print berada. Suasana kantor masih sepi,  namun ruangan yang ada sudah terbuka. Tetiba wanita setengah baya, berbaju daster merah menyala, sambil tersenyum melintas di depan saya. Membawa nampan berisi dua gelas kopi, menuju ruangan yang terbuka. 

Kantor Urusan Agama (KUA) tempat saya face print bukanlah kantor utama tempat saya bekerja. Sebagai pekerja lapangan kantor ini hanyalah tempat transit _ tempat presensi kedatangan  dan kepulangan saja. 

Satu persatu pegawai kantor pun berdatangan. Tak terasa 15 menit sudah berlalu. Saya siap melanjutkan perjalanan menuju sekolah binaan. Hari ini,  ada 2 target lembaga  yang akan saya datangi, dengan agenda utama monitoring pelaksanaan ujian sekolah. Jarak tempuh dari tempat transit ke tujuan pertama itu kira-kira 15 KM lagi. 
....
Bersambung

Bondowoso, 22.03.2021
Husnul Hafifah

Posting Komentar

[ADS] Bottom Ads

Halaman

Copyright © 2021