Monitoring dan Touring

Author
Published Maret 24, 2021
Monitoring dan Touring
Foto Akses Menuju Sekolah Binaan

Bagian 3

Kali ini saya ingin menempuh  rute yang berbeda. Sekali pun saya belum pernah mencoba alternatif rute lain yang menghubungkan antarsekolah binaan. Setiap mendatangi sekolah binaan saya selalu menggunakan rute yang sama, seperti yang ditunjukkan teman saat pertama kali taaruf  4 tahun lalu. 

Begitu keluar dari gerbang sekolah itu, saya terus mengingat ingat petunjuk  yang diberikan seorang guru, tadi. Saya masih menyimpan sedikit trauma pengalaman tersesat di area persawahan  sekitar 3 tahun lalu. Di kecamatan dengan wilayah yang tidak terlalu luas ini,  menurut akal tak mungkinlah jika salah jalan, tidak akan menemukan jalan pulang. 

Dengan perjuangan, keluar masuk gang area persawahan, toh akhirnya saya masih bisa menemukan jalan pulang. Memang sih keringat  dingin di bawah terik matahari sempat mengucur deras_ sebelum akhirnya pertolongan Allah datang, lewat pencari rumput di persawahan  yang  sepi dan sunyi. 

"Bunda sampai pemakaman nanti langsung ke kanan lurus, ikuti jalan"

Saya pun mengikutinya. Ada sedikit bimbang memang. Beruntung di depan, saya melihat seorang ibu yang sedang bercengkrama dengan putri kecilnya. Saya berhenti sebentar untuk sekedar memastikan jalan yang akan dilalui benar. Anggukan  si ibu itu, sangat berarti dan jauh menentramkan. 

Sengaja motor kubawa dengan kecepatan pelan. Selain belum kenal medan, pandangan bisa leluasa menikmati alam sekitar. Seperti yang disampaikan guru itu, di depan mata terlihat jalanan yang aspalannya terbuka,  batu-batu kecilnya semburat keluar. Akan tetapi tingkat kerusakannya tidak seberapa. Masih ada akses ke sekolah binaan lainnya yang lebih parah dari ini kondisinya.

Paling apes jika tergelincir di sini rok robek. Atau keseringan dan kelamaan melewati jalan seperti ini  ban sepeda motor bocor. 
Naudzubillah,  semoga Allah melindungi dan memberikan keselamatan, menghindarkan diri dari segala marabahaya. Istigfar dan kelindan doa pun turut serta  menemani  perjalanan saya.

Rasanya singkat saja,  tahu tahu sudah sampai ujung jalan. Tepatnya pertigaan. Sejurus kemudian,  mata menangkap tulisan persis seperti yang dikatakannya juga. Dari pertigaan ini saya memilih arah kiri, bertolak belakang dari petunjuk yang dia berikan. 

Kira -kira 500 m kemudian,  saya sadar, jika pilihan saya salah. Saya membawa motor menjauh dari sekolah tujuan. Putar balik. Untungnya masih belum terlampau jauh saat kesadaran itu timbul. Ternyata gang ke sekolah tujuan berada 500 m ke kanan. Inilah akibat jika ngeyel. Minta petunjuk, diberi petunjuk tapi tidak digunakan. Apa ini bagian mengeksplor diri? 

Menyusuri jalan, sepanjang gang ini sudah tak asing lagi. Tak ada perubahan yang berarti walau hampir 1 tahun tak dilalui. Persawahan di kiri kanan mulut gang, deretan rumah-rumah dan pohon sengon yang kian tinggi dan besar, sudah saya lewati. Dari kejauhan terlihat jelas menara masjid yang kokoh dan megah dengan warna sedikit pudar. Di bawah menara masjid itulah area sekolah tujuan berada. 

Keganjilan merasuki gendang telinga,  saat mendekati menara berada. Astaga yang lebih mengejutkan lagi saat mata menatap halaman sekolah. Tenda biru berdiri kokoh menutup sepanjang halaman . Sumber bunyi yang memekakkan gendang telinga _ sound sistem ada tepat di depan pintu masuk area tenda.

Dalam nanar saya berusaha mencari seseorang, yang mungkin bisa memberi informasi.Tak seorang pun saya kenal. Suara soud yang begitu kencang, menutup respon mereka. Tak ada yang peduli dengan kehadiran saya. 

 Semua terlihat sibuk dengan aktivitas masing masing.  Ada yang membersihkan pagar,  memasang pernah pernik hiasan terop,  cek sound sistem, mendekor panggung dll. 
.
Rasa penasaranlah yang membawa kaki melangkah untuk mendekati seseorang. Kukerahkan suara sekuat tenaga, mengalahkan suara musik dangdut yang memekakkan. Saya buka masker agar orang bisa mengenali dan pertanyaan bisa sampai. Yang kutanya hanya menjawab dengan menggeleng dan menunjuk pada seseorang. 

"Bu, ini acara imtihan,  ujian madrasah ditunda  ke hari Kamis,  25 Maret 2021"

Seorang laki-laki berkaos oblong putih berkopiah hitam dan bersarung biru memberi penjelasan,  sambil menunjukkan wa grup sekolahnya. 

"Ini pengumuman dari kepala sekolah", imbuhnya. 

Saya hanya terdiam, memendam rasa yang sama berulang.

 "Ah, sudahlah!"
 

Tegal Pasir,  24.03.2021
Husnul Hafifah

2 komentar

  1. Perlu ulang lagi bun, biar gak nyasar lagi. Atau napak tilas, minta divideo, pasti seru bun. Perjuangan menjalankan tugas mulia

    BalasHapus
    Balasan
    1. ha ha betul bund, klo nyasar pertama panik tdk kpikiran mau vidio in... trima kasih sudah berkunjung

      Hapus

Posting Komentar

[ADS] Bottom Ads

Halaman

Copyright © 2021