Menulis Yuk! dari Artikel ke Buku ( Bagian 1)

Author
Published Juli 16, 2020
Menulis Yuk! dari Artikel ke Buku ( Bagian 1)

Resume Bimbingan Belajar Menulis

Pertemuan ke 20

Hari /Tanggal : Rabu 15 Juli 2020

 Narasumber :  M. Anwar Djaelani,

Hari ini, saya akan berbagi tulisan hasil mengikuti bimbingan menulis dan menerbitkan buku bersama om Jay yang memasuki pertemuan ke-20. Pada hari Rabu tanggal 15 Juli 2020, pukul 19.00 sd.21.00, dengan topik pembahasan Cakap menulis dari artikel ke Buku. Bersama Narasumber handal, M. Anwar Jaelani.  Sosok ayah tiga anak kelahiran Pemekasan 23 April 1962  ini aktif menulis artikel sejak 1996. Jejak rekam artikelnya banyak dijumpai di Jawa Pos. Radar Surabaya,surya, Malang Pos dan Republik. Sedangkan untuk media online di www.inpasonline.come, www.hidayatullah.com ,  www.kanigoro.com , www.islampos.com , dan www.anwardjaelani.com .

 Di antara karya bukunya adalah Berdekat- dekat Kepada yang Mahadekat (2020). Keluarga sakinah perindu Jannah ( 2019) Jejak kisah pengukir sejarah ( 2018) , 50 Pendakwah Pengubah sejarah ( 2016) Warnai dunia dengan menulis ( 2012), serta buku- buku antologi lainnya.

 Seperti yang disampaikannya menulis baik artikel  maupun buku adalah sebuah ketrampilan.  Kecakapan seseorang dalam menulis, diperoleh dari latihan. Semakin rajin berlatih maka akan semakin terampil . Sikap giat berlatih akan muncul hanya jika ada motivasi yang kuat. Bagi umat Islam, misalnya, motivasi bisa muncul dari keinginan untuk mengamalkan QS Al-Alaq 1-5. Di situ, ada petunjuk agar kita aktif membaca sekaligus ada pula rangsangan untuk gemar menulis.

Bersemangatlah untuk belajar menulis artikel, dengan kecakapan yang dimiliki insyaallah akan naik kelas dari menulis artikel bisa bermuara kepada lahirnya buku demi buku. Bahwa, trampil menulis artikel dapat bermuara untuk juga cakap menulis buku.

Berikut ini merupakan resume materi seputar menulis Artikel.

Modal Utama Penulis

Banyak membaca adalah modal utama penulis.  Membaca sebanyaknya mungkin bahan bacaan terutama bidang yang kita sukai.  Dengan banyak dan sering membaca seseorang akan, pertama, mendapatkan pengetahuan / wawasan baru. Kedua, mendapatkan ide untuk menulis sesuatu sebagai pengembangan dari apa yang sudah dibacanya. Ketiga,mengakayakan diri dengan perbendaharaan kata.

Artikel  dibuat  setelah mendapatkan tema yang bisa berasal dari berbagai sumber yang kita baca yang ada disekitar kita, baik melalui buku, koran dan media sumber lain yang bisa dibuat artikel

Pengaruh Tulisan

Sangat dahsyat pengaruh dari tulisan. Lihatlah  ungkapan salah seorang pendiri Pesantren Gontor KH Imam Zarkasy (1910-1985) berikut ini. Bahwa, andai tak punya murid, “Saya akan mengajar dunia dengan pena”.  

 Mari, Maju dengan menulis

Sebuah ajakan bijak pada kami agar kami selaku pendidik bisa membawa kemajuan dengan menulis. Tema untuk dikembangkan menjadi artikel cukup mudah kita dapatkan karena banyak tersedia di sekeliling kita. Tema bisa berasal dari isi koran, majalah, televisi, dan internet. Dalam menulis perlu membiasakan diri untuk terus menulis dan itu harus didasari pada sebuah niat yang benar. Tatalah niat kita lebih dahulu.Buatlah niat yang kokoh, misalnya dari sisi agama. Dengan niat  yang baik semoga  percepatan pengusaan kecakapan menulis bisa secepat mungkin kita raih.

Artikel adalah Sebentuk Karya tulis

Apa Motivasi Kita Menulis Artikel?

 Jika  menulis artikel agar bisa dimuat di media, maka agar tulisan bisa tembus dimedia, ada beberapa persyaratan yang harus dikuasi oleh penulis. 

 Penentuan tema

Tema tulisan harus aktual dan menarik perhatian publik. Jika dua hal itu sudah dipenuhi, maka syarat pertama agar artikel kita dimuat media sudah terpenuhi. Tinggal syarat yang lain seperti, misalnya, orisinalitas gagasan, kekuatan argumentasi, dan kecermatan berbahasa.Tema akan datang mengalir deras, terutama jika kita sudah membiasakan diri untuk menulis. Nyaris di setiap kita membaca, melihat, atau mendengar sesuatu yang “tak biasa”, biasanya lalu terbit ide untuk mengartikelkannya.

        Langkah Menulis Artikel

Setelah tema tulisan kita tetapkan, buatlah outline (kerangka karangan). Langkah ini diperlukan sebelum kita menulis secara lengkap. Outline kita buat untuk memudahkan pengembangan penulisan.

Pada dasarnya, alur menulis itu terangkai dalam “Tiga Besar” yaitu pendahuluan, pembahasan, dan penutup. Pendahuluan disampaikan secara ringkas masalah apa yang akan kita bicarakan. Lalu, di pembahasan, diurai dan analisis masalah yang  dipaparkan di bagian pendahuluan. Kemudian, di penutup, berilah kesimpulan dan saran berdasarkan uraian dan analisis sebelumnya.

Contoh Outline

Tetap Berseri-seri Belajar di Masa Pandemi

  1.         Pandemi Covid-19, ujian bagi semua (1 paragraf)
  2.         Manusia selalu diuji dengan bentuk beragam (2 paragraf)
  3.         Sekilas Covid-19 (1 paragraf)
  4.         Dampak negatif Covid-19 secara umum (2 paragraf)
  5.         Dampak negatif Covid-19 di dunia pendidikan (3 paragraf)
  6.         Sudut pandang agama, bersama kesulitan ada kemudahan (2 paragraf)
  7.         Berbagai pilihan cara belajar di saat pandemi (4 paragraf)
  8.         Penutup / kesimpulan; Tetap optimis di situasi apapun (1 paragraf) 

         Total, ada 16 paragraf

Outline atau kerangka pikir,  panjang artikel untuk media massa/koran terdiri atas  6000 karakter termasuk spasi. Biasanya terdiri atas kurang lebih 15 paragraf . kembangkan outline dalam sub sub paragraf. 

Bagian pendahuan 1

Ada 2 aspek yang berperan besar dalam kesuksesan tulisan. Pertama Judul dan yang kedua lead. lead adalah paragraf pertama dibawah Judul. Kedua hal ini sangat penting dan menentukan apakah tulisan yang dibuat akan dibaca sampai tuntasa saat membaca kedua hal tersebut.

a.  “Judul Pemanggil”

Judul yang baik, antara lain: a).Mampu mencuri perhatian pembaca. b).Mencerminkan tema / arah tulisan, sehingga bisa menjadi semacam miniatur isi keseluruhan tulisan. c).Ringkas dan padat. Judul sekitar 4 kata tidak termasuk kata tugas. Judul mengandung rima atau pengulangan bunyi.

Sebagai sarana berlatih, seringlah memerhatikan judul-judul artikel di berbagai media.

 Contoh Judul:

  •  Urgensi Meneliti dan Menulis Menulis ( Jawa pos  ) 
  •   Menunggu Realisasi Program Buku Murah (Jawa Pos, 31/07/200
  •   Hukuman Guru dan Mimpi Buruk Murid (Radar Surabaya)

 Contoh Judul:

  • Rindu Pemimpin Menulis Buku (Jawa Pos 17/05/2017)          
  • Menjaga Martabat Penerima Zakat (Jawa Pos)

  b.  “Lead Penggoda”.

Lead adalah pendahuluan berbentuk paparan ringkas dari masalah yang akan kita kupas. Posisi lead menempati paragraf pertama. Fungsi lead adalah penggugah rasa ingin tahu pembaca. Lead mengantar pembaca ke gagasan utama sang penulis.

   Bagian 2.   “Pembahasan nan Menawan” dalam Artikel

Di bagian ini, isinya berupa analisis atas masalah yang kita angkat. Pembahasan harus sistimatis, argumentatif, tuntas, dan ditulis dengan bahasa baku namun tetap dengan sentuhan popular. Bagaimana menulis argument yang baik, maka sangat dianjurkan, perbanyak membaca artikel karya orang lain. Sehingga dengan membaca karya orang lain.

 Bagian3   “Penutup yang Menggugah”

Bagian ini memuat kesimpulan dan/atau saran atas masalah yang kita kupas. Disajikan sekaligus dengan gaya pamit. Lihat contoh lead dan penutup berikut ini:

Tiga Gaya Lead dan Penutup 

Perhatikan contoh berikut

Judul: Guru Rajin Menulis dan Efek Besar Itu

Lead (Gaya pertama, menggoda dengan pertanyaan):

Semua orang, tanpa kecuali, harus menjadi pembelajar di sepanjang usianya. Maka, sungguh menyenangkan jika guru suka menulis. Amat membanggakan andai guru rajin menulis. Apa hubungan seorang pembelajar dengan posisi guru yang gemar menulis?

     Penutup:

Sungguh, jadilah pembelajar tiada henti dengan cara menjadi guru yang penulis. Sungguh, duhai para guru, bersemangatlah untuk menjadi pahlawan yang berjasa karena banyak menghasilkan karya tulis. Karya-karya itu, semoga secara meyakinkan menginspirasi murid, orangtua murid, dan masyarakat luas. Indah!

Judul: Rindu Pemimpin Menulis Buku

Lead (Gaya pertama, menggoda dengan pertanyaan):

Di Indonesia, Hari Buku Nasional diperingati setiap 17 Mei, sedangkan Hari Buku Sedunia dirayakan setiap 23 April. Inti dua momen itu sama, yaitu mengajak kita lebih mencintai buku sebagai sumber ilmu pengetahuan. Urgensi seruan itu, meski bersifat umum, lebih terasa jika ditujukan kepada para pemimpin. Bahkan, seyogianya para pemimpin itu didorong pula aktif menulis buku. Mengapa?

Penutup:

Alhasil, kepada para pemimpin, mari tundukkan kepala: Apakah sikap rajin membaca (atas semua persoalan masyarakat) sudah menjadi komitmen keseharian Anda? Sudahkah semua yang Anda baca itu lalu bisa melahirkan tulisan berupa konsep dan kebijakan yang selalu berpihak kepada rakyat kecil? Lalu, agar rakyat yakin dengan ketulusan komitmen Anda, tulislah konsep dan kebijakan Anda dalam sebuah buku. Sungguh, kami benar-benar merindukan pemimpin yang bisa menulis buku. Kami rindu pemimpin yang berkualifikasi laksana Soekarno, Hatta, dan Natsir.

 

Judul: Ilmu Pengetahuan Bisa Topang Keimanan

Lead (Gaya kedua, dengan kutipan pemikat)

“If you think strongly enough,

you will be forced by science to the belief in God”

(Kelvin, fisikawan, 1824-1907).

Penutup:

Singkat kata, ilmu pengetahuan bisa mendatangkan keimanan bagi yang masih belum punya iman. Ilmu pengetahuan bisa menguatkan keimanan bagi yang sudah memiliki iman. Terkait ini, lihat Kelvin di paragraf pembuka tulisan ini. Benar, saat dia berkesimpulan tentang pengaruh kuat ilmu pengetahuan terhadap kepercayaan akan adanya Tuhan. Jadi, jangan pernah berhenti untuk mendalami ilmu.

Judul: Menguatkan Mental Anak di “Musim” Olok-olok

Lead (Gaya ketiga, narasi diskriptif):

Sesungguhnya, olok-olok tak mengenal musim. Perilaku terlarang itu telah berlangsung lama dan terus terjadi. Padahal, kerugian yang ditimbulkan oleh olok-olok –dan apalagi bully- sangat besar.

Penutup:

Singkat kata, selalu berilah anak-anak asupan ruhani yang memadai. Ajari anak-anak sikap untuk tak suka mengganggu orang lain. Didik mereka untuk sabar dalam menghadapi berbagai persoalan hidup. Tentu saja, sebagai orangtua, kita harus telah terlebih dahulu mengamalkan hal-hal tersebut.

Demikian wawasan penulisan artikel yang saya dapatkan, semoga manfaat .Bersambung... 


Penulis Husnul Hafifah








19 komentar

  1. Mantap..super lengkap... Semangat....

    BalasHapus
  2. Balasan
    1. Trima kasih bu...ttp semangat untuk belajar

      Hapus
  3. Mantab karena lengkap dan apikkkk

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Akan mengajar dunia dengan pena, yuk giat menulis, keren.

    BalasHapus
  6. Oke 👍 resumenya
    Semangat menulis

    BalasHapus
  7. Lengkap sekali bu. Mampir juga ke mahiramaulida.wordpress.com

    BalasHapus
  8. Joss..rapi banget.. Yuk di tunggu kunjungan baliknya Bunda..

    BalasHapus
  9. Tambah keren juga blognya
    Semangatnya luar biasa
    Bunda hebat

    BalasHapus
  10. Trima kasih sudah berkunjung

    BalasHapus

Posting Komentar

[ADS] Bottom Ads

Halaman

Copyright © 2021