Menimba Pengalaman Menerbitkan Buku Pada Ketua PGRI Rembang

Author
Published Juli 13, 2020
Menimba Pengalaman Menerbitkan Buku Pada Ketua PGRI Rembang

Resume Bimbingan Kelas Menulis Gel 13

Pertemuan ke-19

Narsumer : Jumanto, M.Pd.

                   Ketua  PGRI REMBANG

 

 "Menulis itu Mudah, Mari Menulis Agar Hidup sepanjang Zaman"


Kelas belajar menulis malam ini bertepatan dengan hari awal dimulainya ajaran baru 2020/2021. Sebuah hari mengawali kegiatan masa perkenalan sekolah yang berbeda dari tahun sebelumnya. Hari ini awal ajaran baru ada di pandemi covid. Banyak aturan dan SOP yang harus ditaati untuk kelangsungan pendidikan di negeri tercinta ini. Kisah mengawali hari ajaran baru memiliki sejuta kenangan jika dibadikan dalam tulisan. Ayo selalu semangat untuk menuliskan kisah-kisah harian kita. 


 Malam ini, saya masih tetap semangat belajar menulis, dan narasumber hebat malam ini adalah Bapak  Jumanto, M.Pd beliau adalah Pengawas sekolah, Ketua PGRI Rembang, sekaligus juga  penulis buku., editor, marketing serta menajer. Dan di PGRI beliau mendapat amanah sebagai ketua badan penerbitan PGRI Jateng dengan penerbit PGRI Jateng press. Woow luar biasa, banyak jabatan rangkap akan sibuk pastinya. Bagaimana kisah beliau menekuni bidang penulisan dan penerbitan bisa bersnding dengan tugas utamanya sebagai seorang pengawas sekolah ? Inilah kisah yang diungkapnya pada kami malam ini. 

Pak Jumanto mengawali rutinitas menulis dari menulis puisi. Katanya menulis puisi itu mudah. Setiap ada ide maka akan  dituliskannya. Selingan dari menulis puisi kadang menulis  ia menulis cerita pendek.

Tahun 2004  Ia mulai ditantang oleh Prof. Dr. Sarwiji Suuwandi, gurunya sekaligus-- laksana  orang tua --untuk menulis Buku Ajar. Prof Sarwiji memberikan tantangan mengingat selaku guru juga  meneliti buku-buku pelajaran yang dipakai di sekolah. Dengan bimbingan beliau, Ia pun dapat menyelesaikan 3 buku ajar untuk SMP dan 5 buku ajar untuk SMA.

 Menulis  satu bulan pertama hanya menyelesaikan 1 buku ajar untuk kelas VII SMP/MTs. Buku ajar untuk  kelas VIII dapat selesaikannya dalam 2 minggu. Selanjutnya  dapat menyusun naskah buku untuk kelas IX dan untuk SMA rata-rata dalam waktu 2 minggu. Hebat sekali, kira kira apa ya, rahasinya?

Buku-buku yang sudah ditulisnya dinilaikan ke Pusat Perbukuan. Proses selanjutnya adalah Pak Jumanto  harus belajar mengedit berdasarkan catatan dari tim penilan.. Setelah proses penilaian buku selesai dan buku sudah mendapatkan SK penetapan, maka buku siap diterbitkan..

 Tantangan baru datang dari Bapak Direktur Penerbit SIC. Menurutnya  Pak Jumanto cocok menjadi marketing.  Namun kata hatinya mempertanyakan kemampuan dirinya. Mengingat Ia seorang ASN. "Bisakah saya menjalani sambil saya menjalankan tugas sebagai guru PNS?"

Disaat pemerintah  meluncurkan istilah BSE. Buku-buku ajar yang ditulis oleh penulis buku secara indi maupun lewat penerbit dan lulus penilaian dibeli oleh pemerintah .Buku tersebut diberi HET. Pihak ketiga boleh mencetak buku tersebut dengan harga yang telah ditentukan oleh pemerintah. Di masa buku BSE tersebut,  Pak Jumanto  mendirikan penerbit untuk mengajukan izin mencetak  BSE.

Konon Penghasilan pak Jumanto sebagai penulis dan editor jauh lebih daripada pengahasilan sebagai ASN ( guru). 

Menurutnya menulis itu mudah banyak orang merasakan senang. Menulis mendptaskan kenikmatan. Menulislah, menulis itu mudah langsung menulis tak perlu dipikir terlalu dalam. Kreativitas menulis sesorang akan membara  karaena dipengaruhi  motif  yang dalam filsafat jawanya  cari jenang, cari jeneng dan seneng.  Cari jenang artinya untuk mendapatkan materi seperti royalti, cari jeneng artinya dengan menulis sesorang bisa terkenal dan cari sening artinya dengan menulis sesorang mendapatkan kesenangan dan kebahgiaan, Namun selain itu tentu ada motif motif lainnya.

Setiap orang mempunyai motif  berbeda, biasanya untuk penulis pemula motif utamanya adalh motif senang, motif tingkat terakhir dan  tertinggi. Senangnya ini  pengaruhi religiusitas  sesorang,

Setelah  kebiasaan menulis itu terbangun ,  tulisan yang dihasilkan  mengalir dengan mudahnya maka penulis  akan mengikuti arah pembaca. Siapa  sasaran kita menulis. Sehingga tulisan yang dihasilkan nantinya sesuai dengan kebutuhan pembaca. Dalam UU No 3 tahun 2017 tentang sistem perbukuan  diatur tentang bentuk jenis dan isi buku.

Bagaimana memulai menulis?

  • Mulailah dengan membuat outline buku yang akan Anda tulis!
  • Jika perlu buatkan sinopsis untuk ditawarkan ke penerbit.

Pertanyaan mendasar yang harus direnungkan sebelum menulis agar buku yang kita tulis  baik dan benar adalah:

  • Buku apa yang akan kita tulis
  • Untuk siap buku ditulis

Kesimpulan

Menulis itu Mudah

  • Menulislah menulis dan menulis
  • Tulislah tema tema yang ada disekeliling kita.
  • Jagalah motivasi kita dalam menulis agar tetap bersemangat menulis.
  • Banyak ide yang bisa ditulis menjadi buku
  • Buatlah outline agar tulisan konseptual, tulisan memiliki hubungan timbal balik dan disajikan dengan baik
  • Disaat menulis hindari mengoreksi dan mengedit. Tulislah terus ide yang sedang membara.
  • Buku yang kita tulis sesuaikan dengan perkembangan bahasa calon pembaca
  • Kendala kita adalah malas untuk menulis.
  • Menulis bukan ditentukan oleh bakat. Menjadi penulis karena kemauan untuk menulis menulis dan menulis akhirnya terampil menulis.

 Semoga bermanfaat!

Penulis :: Husnul Hafifah

 

14 komentar

Posting Komentar

[ADS] Bottom Ads

Halaman

Copyright © 2021