Berkat Yu Mirah
Husnul Hafifah
Bersamaan kumandang azan magrib Yu Baedah sampai rumah. Seharian ia rewang di rumah Yu Karti, yang ditinggal mati si suami, pekan ke-1.
Bagi Yu Baeda, bisa menyumbang tenaga untuk tetangga yang membutuhkan terlebih pada acara kifayahan adalah suatu keberkahan. Dalam timbang pikirnya bisa dapat pahala, nambah tiket buka pintu surga. Pikiran Yu Baedah gamang, rumahnya sepi. Suami dan anak semata wayangnya di panggil-dipanggil tak juga menyambut. Mana rumahnya mulai gelap, penerangan lampu 5 watt di teras dan di ruang tamu belum nyala.
Sambil ngedumel Yu Baedah menunju sakelar listrik yang mudah dijangkau. Tombol pun dipecet namun tetap tak mau nyala. Dicobanya mencari tempat lilin, meraba dalam kegelapan.Tetiba Yu Baeda histeris bak orang kesurupan. "Ampun, ampun! Iyo tak balikno. tak balikno!". Teriakan Yu Baedah kian runyam tak terkendali. Lalu tergopoh berjalan terhuyung pegangan dinding tembok mencari pintu ke luar, bagian depan rumah.
Di lemparkannya bungkusan kresek pada amben yang ada di teras. Dengan tergesa dan raut wajah gemetaran, kembali masuk rumah.
Braag! bersamaan pintu ditutup listrik pun "padang" Yu Karti dan Yu Mirah cekikikan. Mereka dapatkan tangkapan. Rahasia pun terbongkar jatah berkat yu Mirah akhirnya ditemukan.
# Dapur, 29092020
Posting Komentar
Posting Komentar