Uwong Lali
Oleh: Husnul Hafifah
Usai belanja pada tukang sayur pagi tadi, Bu Kayshe tidak langsung ke dapur. Ia masih transit di tempat androidnya diisi. Belum semenit, bau menyengat menusuk pembaunnya. Ia pun terhempas, melompat menuju sumber bau. istigfar pun meluncur dari lubuk hati terdalamnya.
Teringat tragedi kemarin sore, bagaimana ia tak rela panci kesayangannya, yang pruduk Japan itu terciderai. Gara-gara rebusan singkong sang suami yang mengalami kematangan tingkat super tinggi. Bu Keyshe sempat mengeluarkan kata menohok pada suami. Namun si suami tak meladeni. Dengan bijak dan kalimat santun berbalut senyum simpul , si suami menyingkir, meninggalkan Bu Keyshe yang lanjut ngomel- ngomel sendiri.
Mengalami apa terjadi pagi ini, Bu Keyshe tercenung. Sambil mengkaji kata -kata sang suami Ia lantas senyum-senyum sendiri.Tanpa disadari kalimat santun kemarin sore itu muncul lagi."Lerres to Jeng, uwong lali kui rasah diomeli ?" Bu Keyshe merasakan malu sendiri.
Pokja, 18092020
Catatan :
uwong lali : orang lupa
Lerres to jeng, uwong lali kui rasah diomeli = Benarkan Dik, orang lupa itu tidak usah diomeli.
Hahahaa...koq sama bunda, panci gosong ditinggal nonton sepak bola
BalasHapus