Berkarya Ketika Senja Merona

Berkarya Ketika Senja Merona

Oleh Husnul Hafifah 

 Judul Buku : Merona Senja ( Kumpulan Cerpen 
Penulis : Sri Ariefiarti Wijaya, S.Pd Editor : Nelfi Harmi Penerbit : CV Pustaka Media Guru 
Edisi : Cetakan Pertama, Juli 2020 Tebal : Vii + 112
Ukuran Kertas : 14,8 x 21 cm 
ISBN : 9786232722064 
Peresensi : Husnul Hafifah 

 Buku bercover didominasi warna merah kecoklatan ini, terlihat begitu serasi dan ekspresif mengambarkan tulisannya, “ Merona Senja”. Suatu gambaran tentang suasana sore menjelang petang yang ditandai dengan rona warna kemerahan di batas cakrawala. 

Buku "Merona Senja" ( kumpulan cerpen) ini , karya Sri Afiefiarti Wijaya, S.Pd. Seperti yang tertera pada profil, penulis merupakan seorang guru bahasa Indonesia, di salah satu lembaga pendidikan pada lingkungan Kemenag Kab. Bondowoso, tepatnya di MTsN 2. 

 Penulis dalam kata pengantarnya menjelaskan jika obsesi untuk menulis buku sudah ada sejak lama. Namun nyalinya baru terbakar ketika Bu Wiji _begitu nama panggilan dari para muridnya, mencoba mengikutsertakan salah satu cerpen yang biasanya ditulis hanya untuk dibaca kalangan sendiri (suami dan kedua putrinya, yang juga guru bahasa Indonesia) menjadi juara l pada ajang lomba cerpen antarguru di tingkat kabupaten. Semenjak itulah ia mulai mengumpulkan cerpen-cerpennya untuk dibukukan.

 Bagi si penulis terbitnya buku “Merona Senja” ini sekaligus juga sebagai jawaban atas kegelisahannya dalam bersastra, yang pada akhirnya sebuah karya sastra lahir saat usia penulisnya mulai merangkak senja Pun  begitu  masih tetap terpikir untuk bisa memberikan sesuatu yang bermakna, setidaknya bagi keluarga tercinta juga para peserta didiknya. 
Semangat bersastra yang ditandai dengan terbitnya kumpulan cerpen ini, seperti yang disampaikan  pada kata pengantar, dijadikan sebagai pelunas hutang pada para peserta didiknya mengingat sebelumnya _puluhan tahun ia berbagi dedikasi hanya sekadar memacu anak didiknya untuk gemar menulis_bukti fisik “ teladan” menulis belumlah ada. 

 Membaca Buku Kumpulan Cerpen Merona Senja, yang terlahir dari pena seorang wanita, pembaca seakan diajak untuk menyelami suara hati, konflik batin dan suka duka dari berbagai peristiwa yang dialami kaum wanita. Sepuluh cerpen dalam buku ini, sembilan di antaranya mengisahkah tentang wanita dengan segala kadar permasalahan yang berbeda-beda. Tema cerita diusung dari realitas sehari-hari asal lingkungan penulis baik itu di lingkungan sekolah saat ia menjalankan profesinya, di lingkungan rumah saat ia menjalankan perannya sebagai istri dan ibu dari anak-anak yang dilahirkannya serta sebagai kaum wanita pada umumnya ketika hidup bermasyarakat. 

 Kepekaan penulis dalam mengungkap hal sederhana dan faktual hingga menjadi jalinan peristiwa serta konflik yang dibangunnya menjadikan cerpen dalam 'Merona Senja' menarik serta mampu mengajak pembaca larut dalam suasana cerita serta mengaduk-aduk emosi pembaca.

 Kesepuluh judul cerpen dalam Merona Senja secara berurutan :1) Ublik, 2) kupu-kupu kuning, 3) 365 Hari, 4) Yang Terbuang, 5) Cerita Dinar, 6) Cadar Afifah, 7) Kupu-Kupu Bersayap coklat, 8) Merengkuh Hati, 9) Bejo dan Wage dan 10) Kana Si Bunga Tasbih. 

 Hal lain yang menarik dari buku kumpulan cerpen ini adalah pada teknik membuka yang diaplikasikan. Ada beberapa teknik membuka yang digunakan penulis antara lain penggunaan penggalan lirik lagu seperti pada cerpen “Ublik” 

 Kemana, kemana, kita pergi bersama Jangan jauh- jauh kita ke Monas saja… 

 Potongan syair lagu lama Roma Irama itu sudah terlalu dihapal oleh Giman yang hanya memiliki tak lebih dari 10 kaset tua untuk disetel pada tape using keluaran tahun 80-an….

 Merona Senja ( kumpulan cerpen ) hal 1 

 Sedangkan pada cerpen” Kupu- Kupu Kuning” digunakan teknik membuka dengan penggalan puisi 

 Ibuku, 
Adalah perempuan yang melukis pelangi di langitku 
Perempuan yang mewarnai hidupku, memberi napas 
Hingga aku bisa menghirup hidup Ibuku,adalah kupu-kupu kuning yang cantik 
Sayang,badai telah mematahkan sayapnya
 Ibuku adalah… 

 Puisi itu tak selesai ditulis di kertas berwarna biru terang. Kulihat di sudut kanan atas tertera nama Laras. Yah laras adalah muridku yang berwajah manis…. 

 Merona Senja ( kumpulan cerpen ) hal 11 

 Selain teknik membuka di atas, pada kumpulan cerpen ini juga menggunakan teknik kalimat langsung atau dialag antartokoh, menggunakan narasi atau paparan baik itu paparan tentang suasana berupa setting tempat, waktu maupun suasana hati para pelaku. 

Penggunaan teknik membuka yang bervariasi pada cerpen menjadikan cerpen tidak monoton, cerpen lebih menarik serta pembaca tidak bosan untuk terus membaca dari satu cerpen ke cerpen lainnya hingga tuntas. 

 Cerita tentang kehidupan sejatinya seperti jaring laba-laba. Beraneka peristiwa yang membentuknya dijalin hingga menjadi satu jalinan utuh, dan itulah kehidupan. Merona senja, kumpulan cerpen yang begitu sederhana dalam gaya penceritaannya, namun mampu mewarnai langit meski sudah senja, hingga berwarna jingga. Cerpen -cerpen yang disuguhkan pada pembaca memberikan kekayaan hidup dan pengalaman belajar agar lebih bijaksana _menjadikan jingga merona. 

 Buku Merona Jingga saya rekomendasikan Anda untuk membacanya. Jadikan sebagai khasanah literasi di sekolah/madrasah utamanya pada jenjang pendidikan SMP/MTs dan SMA/MA.

 Salam literasi 
 Bondowoso, 18.12. 2022

Mengikat Makna Peristiwa

Mengikat Makna dari Peristiwa


Menulis apa ya hari ini? Kalimat ini sedari tadi muter muter di kepala. Perasaan baru kemarin saya setor tulisan, eh tahunya sudah sepekan. 

Hari ini sudah waktunya setoran lagi.😅😅😅 Wajib ya ? Untuk sebuah komitmen diri, setor tulisan itu, menurut pribadi saya, wajib hukumnya. Lha terus klo tidak setor apa dosa? Dosa mungkin juga tidak. Tapi bagi saya tidak setor itu tetap berhutang, hutang janji pada diri sendiri. Namanya hutang, ya mesti dibayar donk? Ya iyalah...eit, hutang uang aja kadang ndak bayar apalagi cuma hutang tulisan? 😇😇😇

Stop! daripada debat kusir bisa pusing nih kepala. Mending saya nulis saja. Saya curhat saja. Curhat tentang pekerjaan yang tak kunjung usai. Bagaimana dengan Anda? Apa sama pekerjaannya tak juga selesai?

Masuk Desember, (usai PK kepala madrasah yang dilanjut dengan PK Wasmad, saya pikir  pekerjaan sudah  melandai eh ternyata pikiran itu tak searah jarum jam.

Dua PK ini saja , sudah benar-benar menguras energi dan tenaga. Touring dari satu madrasah ke madrasah lain yang nyaris sebulan penuh, lalu  menyiapkan berkas laporan pekerjaan periode Januari sd. November untuk menghadapi PK wasmad ( audit ) oleh tim penilai ubun-  ubun langsung panas rasanya. 

Allah itu, benar-benar Maha Segalanya, Alhamdulillah_  tim penilai yang semula dikabarkan dari kanwil, ternyata diralat cukup tim penilai kabupaten saja. Ubun- ubun panas pun beringsut mereda.

Panas di ubun memang mereda, tapi masuk  Desember pekerjaan masih terus merayap saja ?  Ini gegara ada target pekerjaan November yang tidak terlaksana. Di bulan November agenda PKG seharusnya sudah di rampungkan oleh kamad. Nyatanya saat ditagih, pengumpulan file hasil PKG lewat wa sepi-sepi saja responnya. 

Semula PKG itu dilaksanakan wasmad bina. Namun sejak adanya perubahan regulasi PKG beralih pada kamad. Wasbin hanya bertugas melakukan pendampingan, menghimpun data, menganalisis dan menyusun laporan.

Sepinya respon itu, mau tidak mau wasbin harus turba. Ya mau gimana lagi, masih bagian dari tupoksi. Penjelajahan dari satu madrasah ke madrasah terus dilakoni, dijalani walau  jenuh  dan bosan kerap menyapa diri.

" Maaf bu, Pak kepala tidak ada, beliau masih bimtek PKB"
" Maaf bu, operator masih menyelesaikan cut off emis"
"Maaf, maaf dan maaf"

Memang sejak awal November ada beberapa kepala madrasah yang mengikuti bimtek PKB, dan operator madrasah sibuk dengan penyelesaian data emis. Tapi bukankan sejak awal sudah disampaikan jika PKG itu tidak harus dilakukan oleh kepala madrasah atau juga operator? Madrasah harus menunjuk tim penilai PKG tersendiri?

Begitulah kondisi riel di kebanyakan madrasah swasta.  Kepala atau operator menjadi satu satunya tumpuan pekerjaan. Menjadi orang serba bisa, yang lain hanya mengajar saja. Jika kamad / operator berhalangan alamat pekerjaan bertumpuk- tumpuk. Tugas-tugas administrasi diabaikan. Lalu dikerjakan rapelan saat ada momen tertentu, seperti Akreditasi dan PKKM. 

Sampai hari ini entah sudah berapa kata maaf yang sudah saya  dapatkan. Kecewa? so pasti ada, tapi kadarnya tipis -tipis saja. Marah? Jangan sampailah, kasihan juga. Pengelolaan madrasah swasta _terlebih jauh memencil di pelosok desa. Jangan dibayangkan seperti madrasah swasta di perkotaan yang mendapatkan dukungan penuh dari wali/orang tua baik finansial maupun moriel dari orang tua/ wali murid. KBM berjalan dengan baik, tugas-tugas manajerial dikerjakan sudah Alhamdulillah. 

Kepala madrasah swasta, hanya label dan tupoksinya saja yang sama, tapi kesejahteraannya masih selalu tanda tanya?😭

# Megalitikum 07.12.22
    Husnul Hafifah

Cinta Sang Kekasi




Cinta Sang Kekasih

Husnul Hafifah

Genang mata air soca
Adalah bendung kecewa yang tertahan
Gemuruh ruang dada
Adalah beban yang melesak seakan ingin meledak

Lunglai raga hati merapuh
Mengucur peluh ke penjuru tubuh
Sangkanya kikis habis
segala harap musna tak bersisa
Selubang hampa tlah bersarang merobek robek asa _cinta Sang Kekasih

Wonosari, 23.11.22

Fanservis


Fanservis

Enam purnama sudah lewat.Kepergian pasangan Tun & Kin pasca menikah untuk berbulan madu yang tak berkabar berita hingga kini membuat hati para fannya _ selebbitunkin_galau. Selain rasa penasaran yang luar biasa pada aktivitas sang idola juga rasa rindu yang kerab melanda, para fan cemas , takut terjadi sesuatu yang buruk  menimpa mereka.

Sudah menjadi rahasia umum rasa aman dan nyaman di negeri tercinta  terusik. Begitu banyak peristiwa mengejutkan, terkadang miris hingga  tragis silih berganti mewarnai sekitar kita. Seperti pembunuhan ibu dan anak di jalan Cagak yang tak mampu diusut dengan tuntas siapa pelakunya, penembakan polisi oleh polisi yang bertele-tele hingga kini tersebab  CCTV-nya mati. Ditambah berita viral sekaligus membelalakkan mata para netizen adanya kasus KDRT yang menimpa istri pasangan artis yang selalu terlihat romatis dan harmonis di depan publik.

Yah seperti itulah kecemasan hati ini pada idola kami, Tun & Kin. Kami takut mereka mengalami kriminalisasi tanpa kami ketahui. Namun rupanya Tuhan mendengar dedoa kami. Disaat kepasrahan ini total kami dikembalikan kepada ilahi. Sebaris kabar yang begitu dinanti tetiba datang. Lewat sebuah postingan foto bercaption "Tunkin"sudah di rumah. Kutemukan siang tadi saat membuka IG. Tanpa aba-aba para fan selebbitujkin,  serentak mengecek keberadaannya pada aplikasi di gawai masing-masing. Alhamdulillah!

Bondowoso, 5.10.22
Husnul Hafifah

Menyibak Misteri Alas Purwo


Setelah berpuluh-puluh kilometer  menyusur Alas Purwo akhirnya sampai juga pada destinasi wisata pertama, yakni pantai Trianggulasi. Nama ini mengingatkan saya pada salah satu metode penelitian kualitatif, he he "triangulasi". Saya sendiri tidak paham apakah penamaan itu masih ada kaitan dengan metode pengukuran dengan menggunakan sifat-sifat segitiga  trigonometri. Ah entahlah. 

Penasaran dengan nama pantai itu saya mencoba melacak di Google, namun sayang saat memasuki Alas Purwo hingga masuk pantai itu, segala jenis signal tidak ada. Signal baru ada saat kami keluar dari Alas Purwo.

Nama Trianggulasi setelah saya lacak ternyata diambil dari monumen Trianggulasi, yang merupakan tugu penunjuk titik pengikat di area pengukuran dan pemetaan, yang terletak sekitar 500 m dari pantai utara. Konon masyarakat setempat sering menamai Tanggul Asri, karena sulit untuk menyebut Trianggulasi.

Memasuki Pantai triangulasi kami disambut gerimis. Awalnya kami abaikan rerintik kecil itu. Kaki ini terus melangkah menuju garis pantai. Pada area pintu masuk area pantai, terpasang papan peringatan keras, yang intinya pengunjung dilarang berenang." Nekat berenang siap mati" waw bikin bulu kuduk bergidik. Sebegitu angkernya kah? Kutelisik kalimat panjang di papan. Infomasi yang didapatkan sering terjadi korban tenggelam akibat terseret arus pecah di palungan.

Sejauh mata memandangi air laut, hati berdecak kagum. Biru, jenih dan air bersih! Kesan pertama menatap laut lepas itu. Mentari mencoba menembus awan tebal yang menutup penuh pemandangan langit, sungguh ciptakan suatu panorama alam yang sangat eksotik. Sebagaimana kelaziman pantai, hutan mangrove juga mengitari garis pantai. 
Sayang pasir pantainya yang berwarna krem keputihan dipenuhi puing-puing atau lebih tepatnya belulang pohon yang melapuk yang ditinggalkan hempasan ombak. Entah karena dampak covid , seakan area pantai kurang terawat. 

Belum puas diri menikmatinya, rerintik hujan membesar. Kami berlarian menuju bus. Tak sampai 15 menit memang kaki memijak sekitaran pantai yang merupakan ujung pulau Jawa ini.  Dari dalam bus kami melihat jika di dekat bus parker ada 3 gazebo besar untuk berteduh. Tapi apa boleh buat, kami harus melanjutkan perjalanan.

Savana Sadengan, destinasi kedua
yang kami datangi. Jarak dari Trianggulasi cukup dekat, namun saat memasuki jalan masuk Savana Sadengan kendaran tidak bisa melaju dengan cepat. Selain jalannya yang tidak diaspal atau makadam dan sempit, kendaraan tidak bisa berpapasan. Menurut info yang didapatkan jalan menuju savana memang sengaja tidak diaspal, mengingat sebagai bagian dari hutan konservasi yang dilindungi  BKSA (Balai konservasi Pelestarian Alam). Jangan heran pula jika disepanjang jalan menemukan pohon besar sampai melapuk dan dibiarkan begitu saja. 

Salah satu keberuntungan kami saat menuju Savana kami bisa melihat burung merak yang sedang melintas. Sayang tidak sempat mendokumetasikan si merak cepat -cepat menyelinap di semak belukar.
Savana Sadengan merupakan savana buatan dengan luas +-84 ha yang berada di ujung timur pulau Jawa. Bertujuan untuk monitoring dan konservasi sekaligus feeding ground bagi satwa perioritas yang hidup di padang rumput seperti banteng ( Bos Javanicus), kijang (Montiacus Muntjak) Rusa ( Cervus Monterensis) babi kutil ( Sus Verricusus) dan pelestarian berbagai burung seperti jalak putih (Sturnus melanopterus ) dan merak hijau (Pavo Muticus)

Di Savana Sadengan kami juga disuguhi pemandangan banteng yang sedang merumput dalam jarak yang cukup dekat. Pengunjung juga bisa menikmati pemandangan alam sekitar melalui panggung berlangai 2. Di lantai  pengunjung bisa berswafoto, secara bergantian. Maksimal di lantai 2 hanya 15 orang.

Selain di panggung pengunjung bisa melakukan swafoto pada tempat yang tersedia. Tentu saja pengambilan spot foto harus tepat agar menghasilkan penampakan alam yang benar-benar memukau. Sebagai destinasi wisata sadenagan juga memiliki fasilitas yang cukup nyaman seperti sarana toilet yang bersih dan modern, musholla yang bersih, kantor juga kantin dan area parkir yang memadai. Puas menikmati keasrian dan pemandangan di Savana Sadengan bus membawa rombongan menuju Pantai Pancur.

Perjalanan menuju Pantai Pancur kurang lebih 3,5 KM. Jalanan menuju Pantai Pancur sudah hotmik. Namun kanan kirinya tetaplah merupakan hutan. Kadang di dominasi rumpun bambu kadang pepohonan lainnya. Sepanjang jalan kami di melihat kera berkeliaran di jalan, bergelantungan, melompat dari ranting ke ranting dari pohon ke pohon. 
Asyiknya menikmati perjalanan menyusuri hutan, rasanya begitu cepat sampai di area Parkir wisata Pancur. Dari tempat parkir menuju pantai harus berjalan kaki menuju Pos Pancur yang jaraknya sekitar 100m. Dari sini pengunjung bisa langsung ke pantai pancur atau lanjut ke Pantai Plengkung.
Kami dan beberapa kawan lebih memilih lanjut ke Pantai Plengkung. Menuju Plengkung harus menggunakan kendaran khusus/ armada wisata TN Alas Purwo jenis Trooper. Jasa antar jemput 1 mobil isi 7 orang biayanya Rp 250. 

Dari sopir armada kami diberitahu jika objek wisata belum sepekan dibuka setelah masa pandemi. Selama pandemi segala tempat wisata ditutup. Bahkan orang-orang yang ada di gua -gua/ pertapa di pulangkan. Di Alas Purwo ada ratusan gua, orang -orang yang berkunjung ke gua juga bermacam macam, tergantung niatnya, ada yang cari pesugihan, kedudukan, dan jabatan. Begitu cerita ngalor ngidul si sopir. Dia sebagai pendatang  baru, ikut istri menetap di wilayah Tegaldlimo katanya juga sedang cari "pesugihan" bertapa jadi sopir wisata TN Alas Purwo, kelakarnya. Lalu menurunkan kami di kawasan pantai Plengkung dan menunjukan arah menuju pantai paling ujung timur pulau jawa, yang jaraknya sekitar 600m dari kami berdiri.
Decak kagumku bertambah tambah melihat kemolekan Pantai Plengkung ( G_land). Seperti namanya Plengkung. Posisi garis pantainya melengkung. Pantai yang terkenal di manca negara sebagai tempat surfing karena ketingian gelombang ombaknya konon no.2 di dunia. Ombak di pantai Plengkung panjangnya bisa sejauh 2 km dengan ketinggian 6-9m. Plengkung (G-Land) merupakan surga bagi peselancar dunia.

Selain ombak dan kemolekan pantainya, ada yang unik dari pasir di pantai ini. Kawan saya yang jeli menemukan area pasir yang tidak terlalu luas mungkin hanya sekitar 1 atau 2 m,  bentuk pasir yang  ditemukan berbeda dengan pasir pantai umumnya. Pasir halus berbetuk bulat halus tapi padat mirip telur ulat pakan burung. Sebotol kecil tempat air minum jadi bukti uniknya pasir G-Land ikut dalam perjalanan pulang.
Usai dari G land, kami kembali ke Pos Pancur. Di sini kami langsung menuju toilet sekaligus melaksanakan Salat Duhur dan Asar jamak takdim di mushalla lantai 2. Waktu sudah mendekati pukul 14. Wajar saja signal lapar menyala. Kantin  yang hanya beberapa meter dari depan musalla jadi tujuan kami berlima berikutnya. Beda kepala beda selera. Ada bermacam menu makanan dari soto, mie, bakso, nasi tempong, rawon , pecel, ikan bakar dll. Siang itu pilihan saya jatuh pada soto ayam. Hem lapar sebabkan semangkok soto ludes tak tersisa. Alhamdulillah nikmatnya terasa.

Usai makan saya tak sanggup lagi menuruni tangga untuk menikmati pantai pancur. Saya lebih memilih hanya diam di atas mengitip pemandangan laut, yang terasa mulai menyengat. Keunikan dari pantai Pancur adalah adanya air tawar yang mengalir dari pancuran seperti air terjun mini mengalir ke laut. Inilah mengapa pantainya di sebut pantai Pancur.
Pengalaman seharian menyusuri Alas Purwo, menghapus image angker dan mistik alas purwo. Alas Purwo itu merupakan kekayaan alam Indonesia yang penuh pesona. Di dalamnya banyak sekali destinasi wisata yang patut dieskplor namun patut dijaga kelestariannya. Tips mengunjungi Alas Purwo itu sesuai niatnya, jika niat baik maka pulang dalam keadaan baik. Ibaratkan bertamu maka kita harus jaga sopan santun. Jangan melanggar larangan yang ada. Seperti pepatah di mana kaki berpijak maka di situ langit dijunjung. 

Bondowoso, 13.07.2022






 

 

Menyibak Misteri TN Alas Purwo


Dok.Pribadi 

Waktu kian mendekat, sesuai kesepakatan yang ditetapkan satu persatu peserta tur berdatangan. MAN Bondowoso dipilih sebagai titik kumpul pemberangkatan. Sederhana pertimbangannya, halaman nan luas dan aman, bisa dimanfaatkan sebagai penitipan kendaraan, begitu pendapat mayoritas rekan.

Pukul 03.00 tepat Jetz bus mini warna kuning yang akan membawa kami menuju wisata datang. Tanpa aba-aba  kami langsung naik menuju kursi sesuai denah tempat duduk. Tak perlu menungu lama 29 person terdiri 21 wasmad dan 8 anggota keluarga, dengan iringan doa yang dipimpin ketua pokja_bus mini pun bergerak melesat menembus dingin dan gelap sisa  penghujung malam.
 
Alas Purwo menjadi tujuan wisata kami. Wisata yang sudah direncanakan 2 tahun silam itu, baru kesampaian. Penundaan tersebab Covid-19 yang tak kunjung mereda. Alhamdulillah akhirnya giat ini bisa terlaksana. Tak mudah memang untuk mengakomodir berbagai keinginan dari banyak kepala. Pro kontara tentang destinasi wisata pastilah ada.

"Alas purwo? Ngapain di sana? Bukankah lokasi itu angker?" Begitu rata-rata pertanyaan yang mengemuka. Di image saya pribadi juga tentang Alas Purwo  tak jauh beda dengan rekan lainnya. Maklum saja dari kecil informasi itu yang terlanjur menancap. Gegara doyan sandiwara radio yang kala itu merupakan satu-satunya hiburan jadul seperti Saur Sepuh, Brama Kumbara, Mak lampir dll. Alas Purwo tersetting sebagai sebagai tempat berkumpulnya makhluk astral, seperti genduwo, demit, jin, tuyul kutilanak dll. Di samping itu konon  juga sebagai tempat mencari pesugihan, tempat pertapaan untuk mendapatkan kedikjayaan, serta klenik lain yang penuh misteri.

Kelihaian seorang teman yang kebetulan putra daerah Banyuwangi dalam mempromosikan destinasi wisata yang ada, akhirnya pilihan jatuh pada Alas Purwo dan sekitar. Bismillah niat ingsunnya  tadabbur alam dan refreshing. Rute perjalanan melalui alur selatan. Dari arah Bondowoso menuju Arjasa masuk jalan Banyuwangi.

Saya yang memiliki kebiasaan jika perjalanan jauh langsung merem, kali ini harus membetahkan diri untuk tak segera tidur, menunggu salat subuh yang dijadwal sekitar 1,5 jam lagi di Sempolan. Masuk daerah Garahan kami disambut kabut serta rerintik hujan di sepanjang jalan sepertinya hujan dari semalam. 

Pemandangan pasar yang kami lewati menjadikan mata ini hijau, sehijau warna sayuran seperti terong, labu siam, kacang panjang, selada air, sawi, kangkung yang terlihat begitu segar dan ranum. Geliat pasar di pagi buta itu mengundang lapar mata para emak yang ada di bus. Andai yang di lihat itu sudah endingnya perjalanan bisa dipastikan kami meminta pak sopir berhenti. Sayang ini masih awal perjalanan.

Semayup azan subuh sampai juga ke telinga kami. Pak Sopir segera mencari masjid terdekat. Masih di Sempolan saat bus berhenti tepat di halaman masjid. Belum sempat membaca nama masjidnya, iqomah berkumandang, kami bergegas menuju kamar mandi. Antrean kamar mandi tak dapat dihindari, kami para emak memburunya terlebih dahulu, baru kemudian berwudu. Sebagian kami jadi makmum masbub. Usai salat kami sudah ditunggu rekan lain untuk melanjutkan perjalanan, hingga lupa tak mencari tahu nama masjid yang kami singgahi untuk salat subuh itu.

Sejuk dan segarnya air wudu masih berasa, mata masih siaga mengamati nuasa pagi perjalanan. Mentari masih belum menampakkan diri, saat bus memasuki kawasan Gumitir. Halimun menuruni pepohonan di kanan kiri jalan. Jalanan yang berkelok kelok  seperti liukan ular memacu adrenalin kami. Ada rasa ngeri -ngeri sedap menikmati jalanan menanjak dan menikung di pagi buta ini. Lantunan dedoa keselamatan tak henti hentinya dilangitkan.

Untung saja jalanan masih lumayan sepi, di depan  bus hanya ada 2 atau 3 kendaraan besar beriringan. Sopir yang membawa kami rupanya penyabar, dan tak ada gelagat ugal-ugalan. Dia membawa kami dengan ekstra hati hati. Entah di tanjakan dan kelokan ke berapa dari bawah kulihat bahu kanan menuju BWI, longsor, dan belum ada  pengamanan kecuali police line yang terlihat samar. Mujur persis di posisi itu tidak ada mobil dari lawanan arah. 

Rongga dada terasa lapang saat bus sudah keluar dari jalur Gumitir. Pemandangan jalan yang semula dipenuhi pepohonan rindang kini beralih pada rumah rumah penduduk dan pertokoan. Saya tidak paham jalur atau nama jalan menuju BWI, yang saya ingat betul hanya lampu merah persimpangan menuju Jajag mengarah kanan jalan. Bus terus melaju dan kami patuh saja. Tetiba tour leader  memberi aba-aba untuk berhenti persis di halaman mini market. 

Di sebarang jalan tampak tulisan  "Warung Nostalgia". Rupanya inilah warung yang direkomendasikan untuk sarapan pagi. Waktu masih menujuk 06.20. Kami mengantre untuk mengambil sarapan. Di warung Nostalgia ini menu makan dipilih sendiri oleh pembeli.  Menu yang disediakan diantaranya ayam kampung lalapan, ayam pedas, pecel, rawon, soto, dan masih banyak lagi deretan daftar menunya. Sementara untuk minum ada teh hangat manis, tawar , jeruk panas , kopi hitam air mineral. Di warung ini juga memberikan layanan makan sepuasnya, citra rasa masakan juga tidak mengecewakan.

Kurang lebih 40 menit, acara sarapan pun usai. Kami pun melanjutkan tujuan. Entah karena sudah kenyang, kebiasaan saat naik kendaraan kambuh. Serangan ngantuk tak bisa dilawan. Segala kisah perjalanan tiba-tiba lenyap dari pandangan. Tau-  tau terdengar perintah ayo tour leardernya pindah ke depan.  Begitu kubuka mata di depan kulihat kanan kiri jalan sudah berdiri kokoh pepohonan tinggi dan besar.

 Bus membawa kami menyusuri hutan. Kuamati pepohonan yang ada kuhubungkan dengan memori, siapa tahu bisa banyak mengenali jenisnya.  Sepanjang jalan entah berapa kilo panjangnya kami disuguhi pemandangan alam berupa hutan yang didominasi kayu jati dan mohoni yang  besar mungkin sudah ratusan tahun usianya. Disela selanya rapat tumbuhan kecil atau perdu yang tak kutahu apa namanya.
Dok.Pribadi salah satu jenis pohon 

Sunyi dan sepi, kesan pertama saat masuk Alas Purwo. Tepatnya Taman Nasional (TN Alas Purwo) tak ada lalu lalang orang di jalan. Jalan menuju  alas yang tak seberapa lebar, hanya selebar kendaraan roda 4. Jika berpapasan salah satunya harus berhenti dan mencari area agak lapang. Aroma khas hutan dan semak belukar mewarnai perjalanan panjang kami. "Ini masih bibirnya" kata tour leader saat menanyakan kapan sampai lokasi. 

Di tengah perjalanan ada inseden kecil yang menimpa bus kami. Mobil putih Fortuner dengan plat nomor Jakarta datang dari arah berlawanan, Sopir bus sudah memberi jalan untuk Fortuner itu, bus pun merambat perlahan. Bunyi "Prak" rupanya gesekan tak terhindarkan.  Sopir bus dan penanggung jawab rombongan turun melihat apa yang terjadi. Akibat gesekan tak sengaja masing-masing kendaraan lecet. Sopir Fortuner awalnya menyalahkan sopir bus dan meminta pertanggung jawaban. Setelah  negosiasi masing-masing berdamai. Perjalanan pun dilanjutkan.

Tak berselang lama dari inseden akhirnya rombongan sampai di posko pertama. Di posko ini ketua rombongan melapor dan membayar biaya masuk. Saya sendiri tidak tahu berapa tiket masuknya, pembayaran sudah dihandle panitia. Tak sampai 5 menit urusan di posko selesai. Tapi sopir bus tak juga melanjutkan perjalanan. Rupanya kendaraan yang tadi serempetan mengekor perjalanan kami.  Kali ini terjadi lagi perdebatan panjang, katanya ada pihak lain yang mengompori agar tetap meminta pertanggung jawaban. Lagi -lagi berkat kelihaian beberapa rekan pengawas, dan memang tak ada unsur kesengajaan perdebatan kali ini pun berakhir dengan damai. 

Bersamaan  menunggu sopir dan beberapa rekan melakukan perundingan. Tepat di depan posko terlihat ada 2 mobil berhenti untuk membeli tiket. Terlihat 2 penumpang yang turun laki perempuan dengan pakaian serba putih khas pakaian umat Hindu. Dari pakaian yang dikenakan dapat ditebak mereka akan melakukan pemujaan. Tapi di mana? Apa di tengah alas purwo? Rasa penasaran itu mengusik benak kami. Tanpa disadari kedua mobil itu melesat dan lenyap dari pandangan kami.
Dok.Pribadi 

Perjalanan dari Posko kanan kiri jalan  diwarnai dengan pepohonan, yang sedikit beda adalah adanya rumpun bambu   yang menyelingi pohon-pohon besar disertai suara  binatang (serangga) liar. Di tengah menikmati panorama alam, jawaban akan rasa penasaran ditemukan. Dua mobil putih yang dijumpai di posko tadi sedang parkir di area bernama Pure Kawitan. Sebuah pure atau tempat pemujaan umat Hindu yang sudah terlihat sangat tua usianya, seperti tak terawat, berada di area hutan yang tak jauh dari tepi jalan.

Rombongan kami tidak berhenti di sini, sebab destinasi wisatawa TN Alas Purwo  secara berurutan  : Pantai Trianggulasi, Savana Sadengan, Pantai Pancur , Pantai Plengkung dan 2 destinasi wisata di luar TN Alas Purwo.

Bersambung..

Husnul Hafifah, 6 .06.2022

Telah Sampai




Aku masih tercenung, usai menutup percakapan telepon dengan adik bungsu. Kubuka wag Keluarga Besar Nirwan al Joyosoewito  seperti sarannya. Masyaallah berita itu benar adanya. Sudah berderet ucapan istirja dan ucapan bela sungkawa saat kubuka. Aku yang rumahnya dekat justru mendapat kabar duka dari  Bandung.

" Jumat 5 hari lalu, dia masih salat Jumah di masjid, aku ketemu dan sempat becengkarama " kata suami

" Kemarin masih nyiram bunga dan nyuci karpet", Bibi sekaligus tetangga almarhum memberikan kesaksian.

" Sakit  apa Embah?" Rasa penasaran itu kuungkapkan pada Bu lik Fajar putri kedua almarhum. Dalam mata yang sembab ia mencoba menceritakan kronologinya.

Usai salat Dhuha Bapak bilang sakit dada. Terus ibu menelponku. Aku yang kebetulan masih di sekolah langsung pulang. Di rumah tak siapa-siapa kecuali ibu. Adik di surabaya, Mas sekeluarga ke Bali. Tanpa pikir panjang kubonceng Bapak dengan sepeda motor menuju puskesmas. Ibu kusuruh nyusul.

Sampai di puskesmas kududukkan Bapak di kursi, sementara aku mengurus pendaftaran. Belum selesai ngurus, tiba-tiba kulihat Bapak sudah lemas dan duduknya tidak tegak. Aku panik dan nangis. Orang-orang yang kebetulan di puskemas menggotong Bapak pada tempat tidur pasien. Di situ kulihat Bapak diam. Perawat memindahkan ke ruang IGD. Sampai di IGD sudah dinyatakan meninggal_serangan jantung mendadak.

Innalilahi wainnailahi rojiun, semoga Allah mengampuni segala dosa dan khilafnya, melapangkan dan menerangi kuburnya. Keluarga yang ditinggalkan diluaskan rejekinya,  diberikan ketabahan dan keikhlasan.

Begitu gampang dan mudahnya  Kakek Imam Kurdi, kembali pada-Mu Ya Rabb. Saudara kandung Kakek yang ke-7 dari 8 bersaudara itu, sekitar pukul 09.30 berpulang. Menyusul ke- 4 saudara lainnya yang sudah terlebih dahulu.

Tak ada yang dapat menghindar dari kematian. Setiap yang bernyawa akan kembali keharibaan-Nya. Kematian memberikan pelajaran bagi yang masih hidup. Sabarkah dan ikhlaskah kita dengan apa yang sudah digariskan.

Kematian merupakan ketetapan dan rahasia Allah semata. Tak ada makhluk yang bisa menghindar darinya. Kita semua yang masih hidup tinggal menunggu kapan waktu itu akan tiba. Sebagaimana firman- Nya:

"Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu, maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkan-nya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya,” (QS Al A’raf: 34)

Belajar dari rahasia kematian ada pertanyaan yang menggelitik hati. " Sudah cukupkah bekal yang akan saya bawa, bila tiba-tiba saja ajal itu datang  menjemputnya?"

Ya Allah  akhirkan kami dalam husnul khatimah. Aamiin

Maesan, 29.06.22
Husnul Hafifah

Update Status



Update Status

Kupanggil dia dengan sebutan bibi. Meski usianya jauh lebih muda dariku. Runutan silsilah keluarga, tersebab kupanggil dirinya begitu. Nama lengkapnya sih Aliatus shalihah.  Di era kekinian harusnya  lebih pas dipanggil tante Alia. Berhubung  kami hidup di desa dengan strata sosial kelas bawah bibi cukup kujuluki Bik Tus saja.

Di usianya yang masih belia bibi sudah memiliki dua batita. Emaknya dulu ndak telaten menghadapinya yang ogah-ogahan sekolah ditambah seringnya pingsan saat ikut pelajaran. "Sudah kalo nyiksa seperti ini berhenti saja sekolah!" Bentak emaknya suatu ketika, dan bibi manut saja.

 Anehnya sejak putus sekolah dan menikah tak sekalipun kudengar lagi ia pingsan. Hari -hari Bik Tus selalu terlihat enjoy dan sumringah menjalani bahtera rumah tangganya. Persoalan hidup yang merumit dampak harga sembako melangit seolah tak ada pengaruhnya. Dalam sepekan kuintip status wa-nya. Eksis dan narsis. Ahad lalu ia posting foto yang tengah ruja'an di teras rumahnya. Senin sorenya posting lagi foto dengan caption healing gaes, sebuah penampakan foto bersama 3 mamah muda tengah mengambil babal (bunga nangka). Kemarin update foto lagi dengan caption rujaan lagi bersama para bestie.Tak dinyana di wag keluarga, pagi ini aku  menemukan fotomu yang terlihat tak berdaya dengan tangan kanan terpasang selang infus. "Benarkah sakitmu gegera update status dalam sepekan itu?" Aku ikut tersenyum membaca aneka komen pagi itu.

JUKNIS KOMPETISI SAINS MADRASAH ( KSM)

 


Salah satu agenda Kementrian Agama untuk membangun ghirah kompetensi sains di kalangan siswa madrasah adalah ajang Kompetisi Sains Madrasah atau KSM.

Kegiatan ini sudah menjadi agenda rutin tahunan Kementrian Agama  yang digelar sejak 2018. Yang unik dari ajang KSM ini, materi yang diujikan merupakan elaborasi antara sains dengan konteks nilai-nilai keislaman.

Untuk mendorong semangat dan partisipasi madrasah pada penyelenggaran KSM 2022, Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama, menerbitkan SK Dirjen Pendis No.2742 Tahun 2022 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kompetisi Sain Madrasah, tertanggal 19 Mei 2022.

Juknis KSM ini dimasudkan sebagai acuan dan pedoman dalam penyelanggaran KSM mulai dari Satuan Pendidikan, Tingkat Kabupaten, Tingkat provinsi hingga tingkat nasional.


Tahapan kegiatan  KSM seperti yang tertuang dalam juksnis sbb:

  1.  KSM Satuan Pendidikan dilaksanakan 11-20 Juli 22 di madrasah masing-masing.
  2.  Uji coba KSM 10-11 Agustus 2022 di madrasah masing -masing atau tempat yang ditentukan oleh komite kabupaten /kota
  3.  KSM Kabupaten/kota 13-14 Agustus 2022, tempat ditentukan oleh komite kabupaten/kota
  4.  KSM Provinsi, 10-11 September 2022, tempat ditemtukan oleh komite provinsi
  5.  KSM Nasional, 10-14 Oktober 2022 di DKI Jakarta.


Informasi secara lengkap tentang KSM kunjungi laman

ayomadrasah.id

Untuk Juknis KSM lengkap klik di sini

Capaian Pembelajaran PAI dan Bahasa Arab Tahun 2022


Menarik, santai juga serius . Gambaran ajang diskusi antarkepala madrasah yang tergabung dalam Pokja KKM4,( wilayah Kec.Tamanan dan Kec.Jambisari Dharus Sholah ) pada Senin,13 Juni  lalu . Giat KKM 4  itu merupakan rutinitas bulanan yang dilaksanakan secara anjang sana. Momen tersebut  dilaksanakan di kediaman Ustad Fardi, S.Pd.I selaku Kepala MTs. Al Usmani.

Berbagai suguhan turut mendampingi alur kegiatan, suasana mirip hajatan. Ups ! Tradisi keluarga pesantren yang begitu mengagungkan kehadiran para tamu.Tidak hanya mamiri tapi di sesi ramah tamah disediakan mamirat yang cukup wah. Meja prasmanan bertatakan berbagai menu bak ajang  kontes ramu menu.

Pertanyaan mendasar yang diajukan para kamad seputar implementasi Kurikulum Merdeka di lingkungan madrasah, di antaranya tentang nasib guru sertifikasi jika mapel yang diampu dikurangi. Apa persyaratan mengajukan Kurmer. Bagaimana capaian pembelajarannya untuk mapel PAI dan Bahasa Arab apa masih tetap menggunakan KMA 2019? Apakah madrasah yang mengajukan Kurmer juga akan mendapatkan  pelatihan -pelatihan "seperti tetangga sebelah?"

Sebagai pengawas bina/pendamping KKM,  dalam menjawab pertanyaan  pastinya tak bisa sembarangan. Tidak asal menjawab dari katanya dan katanya akan tetapi lebih mengutamakan dasar rujukan yang memiliki kekuatan hukum.

Pemilihan opsi Kurmer di satuan pendidikan seperti disampai Mas Mentri Nadim Makarim, secara tegas dinyatakan tidak akan mempengaruhi sertifikasi. Tunjangan sertifikasi guru tetap cair walaupun jam mapel berkurang. 

Penjelasan selengkapnya tentang nasib guru silakan baca buku saku /Tanya Jawab Kurikulum Merdeka. Silakan kunjungi : http://s.id/TJ-Kurikulum-Merdeka

Sedangkan syarat untuk menggunakan kurmer tidak ada persyaratan khusus, sekolah/madrasah yang memiliki minat yang kuat untuk memperbaiki pembelajaran bisa mendaftarkan diri. Di Kementerian Agama pendaftaran atau ajuan pelaksana kurmer bisa diakses langsung dengan akun madrasah masing-masing pada laman PDUM Kemenag.

Bagi madrasah yang masih menggunakan Kurikulum 2013, maka untuk Kompetensi Inti ,KI dan KD tetap mengacu pada KMA 183 tahun 2019. Silakan kunjungi www.ayomadrasah.id

Madrasah yang siap menggunakan kurmer maka untuk  mata pelajaran umum Capaian Pembelajaran (CP) sepenuhnya menggunakan rujukan yang ada di Kemnristekdibud selengkapnya di:

http://s.id/CP-Rev-2022

Sedangkan Capaian pembelajaran PAI dan Bahasa Arab Kurmer ada di sini


Demikian diskusi seputar kebijakan Kurmer di madrasah, mengenai pertanyaan terakhir  tentang  pelatihan. Namanya saja hal baru pasti diawali dengan pelatihan-pelatihan dan pendampingan. Namun sebagai antisiapsi dari kemungkinan yang tidak sesuai harapan, perlu diingat jargon pendidikan madrasah saat ini:

"Madrasah Mandiri Berprestasi"

Pesan tersirat dari jargon ini, jika pelatihan tidak disediakan pemerintah, maka madrasah harus jemput bola. Artinya mengadakan pelatihan  secara mandiri! Ha ha , madrasah pasti bisa! Jangan berkecil hati. Wallahu alam bissawaf.


Tugas 3 Pelatihan Blog aleepenaku

Bondowoso, 15.06.22

Sosialisasi KMA 347 Tahun 2022

KMA 347 tahun 2022
Implementasi Kebijakan Kurikulum Merdeka pada Madrasah


Sejalan dengan Kebijakan Menteri  Pendidikan , Kebudaayan , Riset dan Teknologi tentang Pemberlakuan Kurikulum Pemulihan, tertanggal 10 Februari 2022, Menteri Agama RI, melalui KMA 347 tahun 2022, tertanggal 5 April menerbitkan Panduan Implementasi Kurikulum Merdeka pada  Madrasah.

Bila kita menyimak dan menyandingkan kedua kebijakan di atas maka satuan pendidikan madrasah dalam menerapkan kurikulum merdeka menggunakan kedua payung hukum dimaksud, walaupun tentunya  tidaka sepenuhnya kebijakan kemenristekdikbud diterapkan. Hanya terbatas pada tataran yang bersifat umum saja.  Dalam bagian-bagian yang terkait langsung dengan karakter dan kekhasan serta potensi madrasah tetap menjadi otoritas kementerian agama.

Pada sosialisasi yang dilakukan ditataran pengawas madrasah Kab.Bondowoso 10 Juni 2022, sekertaris pokja menyampaikan bahwa penerapan kurikulum merdeka di lingkungan  madrasah didasari semangat untuk senantiasa mandiri. Seperti yang tertuang pada jargon madrasah terbaru " Madrasaah Mandiri Berprestasi. Artinya madrasah didorong untuk memiliki kemandirian dalam berpikir, berinovasi, berkreasi guna mewujudkan SDM unggul yang memiliki profil Pancasila rahmatan lilalamin".

Perubahan paradigma dalam pendidikan abad 21, serta perubahan yang dinamis dan tidak menentu, diperlukan pola perubahan mindset di dalam pengelolaan pendidikan madrsah. Diperlukan terobosan -terobosan baru , inovasi dan kreativitas, serta pemaanfaan teknologi komunikasi, pemberian pelayanan yang humanis, ramah dan adaptif dalam pengelolaan pendidikan dan pembelajaran madrasah. Kurikulum merdeka merupakan kurikulum yang memberikan  ruang yang seluas-luasnyanya pada satuan pendidikan madrasah untuk secara mandiri, berkerasi dan berinovasi dalam mengelola pendidikan madrasah.

Selengkapnya bagaimana implementasi kurikulum pada madrasah klik disini




Tugas 2 Pelatihan Menulis Blog aleepenaku


Kisah Ngeblog



Awal covid-19
Usiaku tak lagi muda, malah sudah lolita plus kala itu. Pandemi covid yang tiba-tiba merebak,mengubah tata cara, aturan, kebiasaan, bahkan budaya yang telah ada.

Penerapan belajar dari rumah, bekerja dari rumah jujur menambah stres tersendiri. Pasalnya saat bekerja dari rumah tupoksi banyak yang terlewati. Kebiasaan tatap muka menuju tatap maya membuat diri tergagap akibat tak menguasai IT.

Untung saja semangat diri tak ikut mati, di sela- sela rebahan dan menganggur hati tergerak untuk belajar lagi.

Berbincang tentang belajar ada kisah yang tetap diingat hingga kini. Pada suatu kesempatan aku membaca flayer pelatihan menulis lewat wag. Awalnya sangsi untuk bergabung. Rasa penasaran akan pengelolaan pelatihan menulis lewat wa adalah magnetnya. Sudah pertemuan kedua ketika aku mulai bergabung dari total pertemuan 24 kali.

Kegiatan diadakan seminggu tiga kali, pelaksaan mulai 18.30 sd.21.00. Kesan pertama yang dapatkan  "keren !" Selain pematerinya yang ok, pengaturan juga sip. Seperti pelatihan tatap muka, ada peran moderator, ada pemateri. Ada sesi penyampaian materi ada sesi tanya jawab. Yang menarik dari teknik pelatihan lewat wa adalah pada setting .

Saat paparan materi, wa disetting hanya untuk admin, baru pada sesi tanya jawab setting dibuka untuk semua. Materi pelatihan kadang disampaikan dengan voice, PPT, YouTube atau file pdf. Keunikan lainnya adalah setiap akhir sesi peserta wajib membuat resume. Resume kirim lewat blog dan di share pada grup malam itu juga dan paling lambat sebelum pertemuan berikutnya. Tugas tambahan peserta wajib walking blog dan saling mengomentari.

Di sinilah debar-debar awal pertemuanku dengan blog. Bagaimana tidak berdebar dan panik, kata _blog saja aku baru tahu, tetiba dapat pr  menulis langsung di blog. Bimbingan pembuatan dan pengelolaan blog tidak ada materi khusus, hanya diberikan screenshot langkah-langkahnya, itu pun dari "relawan" sesama peserta.

Benar, rasanya ingin menangis saat itu. Walaupun langkah-langkahnya simple Bagiku  tetaplah tidak mudah. Harus ada pemandu. Dipandu pun _sekarang bisa, semenit dua menit berikutnya lupa...ha ha. Jika tak sabar pemandunya alamat sakit kepala, gegara darah naik ke ubun -ubunnya.

Covid-19 adalah musibah dunia pada satu sisi tapi pada sisi lain juga ada  barokahnya. Keberadaan anak lanang kedua di rumah gegara kuliah online sejenak mengatasi derita emaknya. Dialah penolongnya. Mungkin tak tega melihat kening emaknya berkerut apalagi berlarut larut hingga kusut.

Berbekal screenshot yang kusodorkan jadilah blog ini. Blog yang tak pernah kuotak-atik lagi, selain hanya mengisi dan membagi tulisan hingga kini. Awal belajar mengisi blog tak serta merta bisa sekali jadi. Perlu berkali kali salah. Sukses posting pertama, mau posting berikutnya sudah lupa lagi caranya. Begitu terus berulang. Tak mengapa. Nanti salah akan bosan dengan sendirinya, akhirnya bisa.

Bagaimana kisah Anda? Semoga sama saja!🤭

Tugas Pelatihan 1 aleepenaku

Bondowoso,15.6.2022

Kukira


Kukira


foto download di google


Kukira

Oleh Husnul Hafifah


Senja memendung berselimut kabut
Ingatanku terbang pada
bening raut mukamu
Mengulum senyum manis
Sangkaku kau baik-baik saja
Kian lekat kutatap
Nyatanya raut muka itu penuh luka

Seperti telaga biru
Anggun, tenang, menyejukkan Mendamaikan setiap pemandang
Seperti itulah ejaku akan hatimu
Kian dalam 'ku eja
Nyatanya kau tidak dalam baik-baik saja

Senja memendung kabut pekat
Jatuh lagi hujan di awal Juni
Bersama pelanting kata
Bersiar duka
"Aku kalah"
"Aku menyerah!"
Dan aku pun  tak bisa berbuat apa
Hanya tersisa air mata
mengurai luka


Bondowoso, 14.06.2022

Pelatihan Menulis Blog Pribadi

 Ini sesi menyimak lanjut praktik 1

Seperti yang kita ketahui bahwa blog merupakan  identitas penulisnya. Blog sebagai platform menulis menjadikan kita berbagi tulisan. Penulis bog disebut blogger. Hal terpenting untuk menjadi blogger harus memahami beberapa aspek, seperti memehami makna blog,tujuan blog, membuat blog, mengelola blog dan mengembangkan blog serta berpenghasilan dari blog. Oleh karena itu sebagai seorang bloger harus memahami niche blog. ( ini menyimak narsum, saya ngetik dengan 11 jari he he) abaikan banyak kalimat hilang dan typo.

Foto Dokumen Panitia


Niche blog adalah jenis blog yang berisi tulisan dengan tema tertentu.Jenis tulisan blog.  Ada berbagai jenis tulisan di Blog, seperti : Pendidikan,olah raga, hoby,pariwisata, keuangan kesehatan, hukum,hiburan, kuliner,treveling sains, teknologi,dll. Sebagaimana diketahui bidang kehidupan yang paling luas di Indonesia adalah pendidikan oleh karena itu menjadi penting membuat blog  dengan niche pendidikan. Salah satu contoh blog pendidikan yang sering menyajikan info terkini adalah blog alee penaku.

Ini kertas kerja saya, tentunya masih banyak kekurangan,tapi bagi saya ada penambahan pengetahuan. Pengetahuan apa silakan anda klik tulisan cetak biru.

Terima kasih

Praktik Menyisipkan Link You Tube

  

Kertas Kerja 2

Peserta pelatihan sekali lagi diminta menyimak dan mengetikan hasil yang disimak. lagi-lagi sebelas jari saya jadi kaku. Tulisan pun sekali lagi bernasib pilu, hingga yang membaca lidah jadi kelu,karena tak tahu apa maksud tulisan itu. Inilah selengkapnya tulisan itu.

Tahukah Kamu tentang Peredaran Darah Pada Manusia? 

Manusia adalah mahkluk ciptaan Allah yang luhur, sebab allah memberikan pikiran dan perasaan pada manusia.Sistem peredaran darah ada 2:

  1. Sistem peredaran darah kecil,yang dimaksud sistem peredaran darah kecil adalah mengalirnya darah dari paru -paru kejantung melalui pembuluh darah arteri poumonalis
  2. Sitem peredaran darah besar, yakni mengalirnya darah dari jantung ke seluruh tubuh kembali ke jantung melalui pembuluh darah kapiler.

Perlu diketahui bahwa penyakit yang berhungan denagn peredaran darah

  1.  darah tinggi atau hipertensi
  2.  darah rendah atau hipotrensi
  3. .anemia
  4. .leokimea
  5. .lipoma.
  6. talasemia

Adapun cara menjga kesehatan sehubungan dengan sistem peredaran darah pada manuasi:

  1.  Hindari makanan berlemah berlebihan
  2. Perbanyak olah raga
  3. Hindari merokok

Uraian terinci tentang peredaran darah pada manusia dapat anda simak pada vidieo berikut!





Implementasi Kurikulum Merdeka pada Madrasah

 

Tangkapan layar cover SK Menag No.447

Seperti yang sudah kita ketahui, pada 11 Februari  2022  Mendikbudristek, Nadiem Makariem secara resmi melounching  Kurikulum Merdeka. Secara lini masa, kurikulum ini bernama kurikulum prototype awalnya  hanya diterapkan di 2500 sekolah penggerak dan 901 SMK Pusat Keunggulan.  Implementasi Kurikulum Merdeka selanjutnya tertuang dalam Kepmendibudristek No. 56/ M /2022 tentang pedoman penerapan pemulihan pembelajaran. Kurikulum Merdeka dinyatakan sebagai sebuah opsi dan penerapannya dilakukan secara bertahap.  Ada 3 opsi dalam menerapkan kurikulum di sekolah/ madrasah, 1) menerapkan kurikulum 2013 secara utuh, 2) menerapakan kurikulum 2013 darurat atau yang disederhanakan dan 3) menerapkan Kurikulum Merdeka.

Bagaimana dengan implementasi kurikulum merdeka di lingkungan kemenag? Konsep Kurikulum merdeka pada hakikatnya adalah penyederhanaan kurikulum, memberikan keleluasaan pada satuan pendidikan untuk berkreasi dan fleksibilitas dalam pengelolaan pembelajaran. Sejalan dengan kebijakan Kurikulum Merdeka tersebut, Kementrian Agama RI bersinergi dengan kemendikristek dalam pengembangan kurikulum secara nasional, serta senantiasa mendorong  memberikan ruang kepada madrasah untuk mengembangkan kurikulum operasional di satuan pendidikan sesuai dengan potensi dan kekhasan yang ada di madrasah. Salah respon positif terkait kurikulum merdeka adalah diterbikannya Keputusan Menteri Agama RI, No 347 tahun 2022 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasah.

Pedoman implementasi kurikulum merdeka di madrasah merupakan panduan madrasah dan pemangku kepentingan lainnya dalam mengembangkan kurikulum di  madrasah yang sesuai dengan karakteristik , kebutuhan dan pengelolaan pendidikan madrasah.  Panduan ini bertujuan  membangun kemandirian madrasah dalam mengelola pendidikan dan pembelajaran untuk  menigkatkan kualitas dan daya saing madrasah sesuai kompetensi pembelajaran abad -21. 

Mengutip semangat yang mendasari bagaimana kinerja madrasah pada rencana strategis tahun 2022/2023  yakni “ Terwujudnya Madrasah Mandiri Berprestasi”. Merupakan semangat yang harus diwujdkan oleh madrasah  dalam kemandirian berfikir, berkreasi, berinovasi dalam pengelolaan  madrasah, sehingga dapat mencapai puncak prestasi madrasah.

Implementasi Kurikulum  Pada  madrasah :

1) Kurikulum 2013 :

Madrasah 100% sudah menggunakan K.13

2) Kurikulum Merdeka

Pada tahun  pelajaran 2022/2023  akan diterapkan pada madrasah percontohan/piloting dari jenjang RA,MI,MTs, dan MA

Madrasah menerapkan 100% kurikulum mata pelajaran umum dari Kemendikbudristek, dengan penambahan mata pelajaran PAI dan Bahasa Arab yang menjadi ciri khas madrasah (Alquran-Hadis, Akidah-Akhlak, Fikih, Sejarah Kebudayaan Islam) 

Struktur Kurikulum 2013 pada Madrasah mengacu pada KMA 184 Tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum pada Madrasah.

Struktur kurikulum merdeka pada madrasah mengacu pada KMA Nomor 347 Tahun 2022 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum Merdeka pada Madrasah

Strategi yang digunakan dalam penyelenggaraan pembelajaran pada masa  pemberlakuan Kurikulum Merdeka diberikan pilihan  sebagai berikut;

  1. Madrasah menerapkan Kurikulum 2013, dengan  Standar Isi, Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi  Dasar (KD) yang ditetapkan oleh pemerintah,  dengan memberi kewenangan madrasah melakukan  kreasi dan inovasi dalam mengembangkan kurikulum  operasional di masing-masing madrasah.
  2. Madrasah menerapkan Kurikulum Merdeka dengan  Standar Isi dan Capaian Pembelajaran yang  ditetapkan oleh pemerintah, dengan memberi  kewenangan madrasah melakukan kreasi dan inovasi  dalam mengembangkan kurikulum operasional di  masing-masing madrasah.

Pelaksanaan Kurikulum Merdeka di madrasah menggunakan ketentuan sbb:

  1. Standar Isi (SI) dan Capaian Pembelajaran (CP) mata pelajaran selain Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab mengacu pada peraturan yang ditetapkan oleh  Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,  Riset dan Teknologi 
  2. Standar Isi (SI) dan Capaian Pembelajaran  (CP) mata pelajaran Pendidikan Agama Islam  dan Bahasa Arab mengacu pada peraturan  yang ditetapkan oleh Kementerian Agama
  3. Madrasah percontohan/ piloting pada tahun pelajaran 2022/2023 berdasarkan ketetapan Direktur jendral pendidikan Islam
  4. Pada tahun pertama diterapkan pada peserta didik RA usia 4 sampai 5 tahun, kelas 1 dan 4 MI, kelas 7 MTs dan kelas 10 MA/MAK. Peserta didik kelas 2, 3, 5, 6, 8, 9,11 dan 12 tetap menggunakan kurikulum 2013. 
  5. Pada tahun kedua diterapkan pada peserta didik RA usia 5 sampai 6 tahun, kelas 1, 2, 4, dan 5 MI, kelas 7 dan 8 MTs, dan kelas 10 dan 11 MA/MAK.  Peserta didik kelas 3, 6, 9, dan 12 tetap menggunakan kurikulum 2013. 
  6. Pada tahun ketiga diterapkan pada peserta didik RA usia 4 sampai 6 tahun, kelas 1, 2, 3, 4, 5, 6 MI, kelas 7, 8, 9 MTs dan kelas 10, 11, 12 MA/MAK

Selengkapnya terkait  kebijakan kurikulum merdeka pada madrasah di sini.


Semoga penerapan kebijakan kurikulum merdeka  berjalan sesuai dengan harapan dan pada akhirnya di tahun 2024 bisa ditetapkan secara nasional. 

 

Sumber: Hasil Sosialiasi KMA 347 tahun2022, Pokajawas Bondowoso,Jumat ,11-06-22


Menunggu


Menunggu

Memenjara rasa pada senja
Memenungkan kelebat sebentuk wajah
Tersungging senyum manis berlesung pipit

Aduhai tanpa kedip
Soca menatap rona jingga
Rekah warna tergantung di reranting
Bergoyang tercumbu angin senja

Jangan melayu agar rindu tak beku
Kembang sepatu di rekah kelopakmu
Tersimpan perindu
Senja  ini aku menunggu


untuk puisi karya lain silakan kunjungi diarynulfah.blogspot.com

Bondowoso, 23.2.2022
Husnul Hafifah


Dress code



Dress code

Di bawah penerangan LED entah apa merknya, kutampak mukanya yang pucat. Sedikit meringis tersungging
pada sudut bibirnya yang kering,
retak-retak serta  mengelupas. Sekitar 2 depa dari tempatku duduk, juga kudengar lirih suara meracau dari seorang ibu. Kuyakin pasti demannya tinggi. Katanya sekujur kulit sakit laksana dicubit- cubit kepalanya sangat sakit.

Aneh jalan pikiranku. Aku yang kala itu  mengantar putri bungsu yang lagi demam, batuk -batuk kecil dan bersin-bersin justru senyum-senyum dalam hati. Ada rasa bahagia bisa jumpa mereka, ngobrol walau sebentar di beranda ruang tunggu. Pertemuan tanpa dinyana di beranda ruang tunggu itu bak reuni kecil. Datang dengan kompak, hadir tanpa undangan. Mereka mendatangi dokter membawa "dress code" nyaris sama. Beranda itu dipenuhi kerabatku.

" Bu!", suara dokter itu membuyarkan lamunanku. Sesaat sebelum menyerahkan obat, dokter itu menyampaikan pesan. Aku ingat betul pesannya agar jangan lengah, tetap bermasker sekalipun merawat anak sendiri. Usai menerima obat kami pun pulang. Berharap semoga putriku adalah pasien terakhir dari keluargaku yang duduk di beranda itu. Malam melarut sepi. Dua hari berikutnya aku pun "berdress code" seperti mereka kala di ruang tunggu itu.

Bondowoso,16.2.2022
Husnul Hafifah



Hutang Janji

Saya baru saja memarkirkan motor di beranda samping rumah. Tetiba  "cenut cenut" sakit kepala sebelah tepatnya pada  belakang sebelah kanan itu muncul. Belum lama saya datang dari Pendopo kabupaten, usai mengikuti acara bertajuk Roadshow/Talkshow Sosialisasi Budaya Baca dan Literasi Dalam Rangka Pembudayaan Gemar Membaca di Jawa Timur Tahun 2022, Tema : Membumikan Literasi.

Saya duduk istirahat sejenak di ruang tengah. Sesaat "cenut-cenut" mereda dan panas di wajah akibat terpapar terik menghilang, saya melanjutkan aktivitas salat duhur dan rebahan. Saat rebahan inilah saya ingat ada 1 janji yang harus segera dilunasi. Kawan saya pesan oleh-oleh dari kegiatan yang saya ikuti.

Petualangan untuk berbagi oleh -oleh pun dimulai. Dengan tips 5 W plus 1 H rasanya mudah sekali. Apa yang akan saya bagikan, terpetakan semua. Tak ada satu pun yang tercecer atau ketinggalan. Senang rasanya hati ini bisa berbagi memenuhi janji. Saat kegirangan hati membubung tinggi, dering nada gawai mengagetkan sekali. Kupikir pasti ini kawan yang sedang menagih janji. Saat terbaca nama dalam panggilan " Astaga Pak Kasi! ". Panggilan teleponnya sore ini, telah membangunkan saya dari lelapnya ketiduran. Rupanya rebahan dengan "cenat cenut" di kepala membawa saya melunasi janji hanya di alam mimpi.

Republik Kopi, 7.2.2022
Husnul Hafifah


Diajak Kelon


Bu Kinan adalah sosok istri yang lugu,  setia, patuh dan taat pada suami.  Sore ini Bu Kinan hanya berdua dengan suami. Ketiga putranya sudah kembali ke pemondokan. Pak Aris _sang suami sedang mandi. Melihat android suami tergeletak di kasur Bu Kinan iseng membuka wa. Seketika wajahnya cembetut, napasnya tersengal sengal lalu menangis sejadi-jadinya.

Mendengar tangis histeris sang istri, dengan tergesa Pak Aris menghampiri. Pertanyaan demi pertanyaan meluncur untuk sang istri. Sayang  Bu Kinan tak bisa berkata- kata , pertanyaan Pak Aris  justru kian membuat tangisannya menjadi. Bu Kinan merasa terhianati. Sandiwara suami terasa menyakitkan sekali. Selama ini Ia begitu percaya dan setia pada suami. Sebagai balasan suami telah menduakannya. Bu Kinan merasa menjadi wanita paling bodoh, terlalu naif sampai tidak tahu ada wanita lain di dalam kehidupan rumah tangganya. Bu Kinan terus berurai air mata, sesunggukan, menumpahkan kemarahan serta berusaha mengintrogasi suami.

Dalam terisak ," Mas siapa Lidia?" Dia istrimukan?" Pak Aris kebingungan dicecar pertanyaan yang sedikit pun tak terkoneksi di alam pikirannya. Pak Aris meminta sang istri untuk tarik napas dalam -dalam. Memintanya  menjelaskan dengan pelan apa maksudnya. Bu Kinan lalu menyodorkan android dan menunjukkan wa bernama Lidia. Membaca wa itu Pak Aris terbahak bahak. Diambilnya laptop, dinyalakannya lalu dibukanya aplikasi zoom. Didudukannya sang istri di depan laptop. Direngkuhnya dan  dijelaskan jika Lidia adalah murid sekaligus ketua kelas. Dalam pelaksanaan PTM terbatas , sekolahnya masih menerapkan 50% tatap muka dan 50% "kelon"_kelas online. Penerapan ini tergantung level daerah masing-masing. Bu Kinan cepat-cepat mengakhiri tangisannya beringsut pergi sambil berbisik " mas usai kelon zoom, nanti kelon di kamar kita.

Bond. 5 01.2022
Husnul Hafifah
# Pentigraf