Pelesiran

Author
Published Agustus 23, 2020
Pelesiran

Tantangan menulis tema wisata  kali ini , membuatku benar benar mati kutu. Bagaimana tidak mati kutu jika di kepala tidak ada rekaman wisata, karena memang tak kemana mana alias di rumah saja ? Aku itu orang yang kurang menyukai pelesiran. Aku tipe rumahan. Andaipun akhirnya aku sampai ke tempat tempat wisata, rata-rata karena terpaksa dan dipaksa, tak bisa menolak rengekan anak misalnya, atau sekadar ikut partisipasi ajakan saudara, teman yang tak ada alasan kuat untuk kutolak. 

Wisata jadul sih ada, jaman pra remaja dulu kisaran SMP akhir atau awal SMA , 3 kali  pendakian ke gunung di sekitaran Bondowoso, seperti ke Gunung Putri bersama anak-anak pramuka masa sekolah. Gunung Patirana ikut napak tilas pejuang, dan menembus belukar Gunung Ko'ong tanah Wulan Maesan menikmati  indahnya air terjun kembar yang masih asri dan belum terjamah, kala itu bersama paman dan saudara sepupu lainnya yang usianya sepantaran. Wisata alam yang benar benar jadul tak tersentuh rekam kamera.

Wisata jaman SMA akhir bersama teman sekelas ke pantai selatan -Batu ulo, kenangan masa lalu yang foto - fotonya sudah luntur. Atau juga wisata saat perpisahan dengan teman kuliah D2 satu angkatan, pertama kali merasakan naik kereta ekonomi dari Jember ke Lumajang- bising deru keretanya masih terngiang sampai sekarang. lanjut naik angkutan pedesan menunju Ranu Pane, Ranu Pakis, klakah,  3 dari 7 ranu yang ada di lumajang pernah aku kunjungi. Lukisan alamnya sangat indah, airnya bening dan menyejukkan. Sayang juga dokumentasinya tidak diketemukan.

Wisata bersama keluarga yang agak update Pelesiranku terakhir kali sebelum covid- rombongan bersama saudara  saat menghadiri halalbihalal keluarga besar di Asembagus Situbondo, pertengahan tahun 2019. Tradisi di keluarga besar kami, tiap tahun menyelenggarakan halall bihal. Tempatnya ditentukan jauh hari sesuai kesepakatan. Keluarga besar Nirwan Al Joyosuwito itu nama kakek moyangku. Tahun 2019 jumlah generasi penerus keseluruhan 350 jiwa. Terdiri anak _menantu, para cucu- menantu,cicit- menantu dan para cangga. Seingatku waktu itu yang hadir sekitar 60%. Bahagia terpancar di hati para hadir, jumpa tahunan di acara halal bihal sangat mengesankan dan menyenangkan. Kerukunan, kebersamaan dalam canda, tawa saat itu, sekarang jadi kenangan. Tahun ini pandemi covid halalbihal ditiadakan, momen itu kini dirindukan.

Rombonganku waktu itu (4 mobil) Pulangnya mampir ke Pelabuhan, namun karena terik tak jadi turun, melanjutkan perjalanan menyambung silaturrahmi ke rumah saudara (ponaan nenek) secara silsilah aku masih memanggil kakek pada saudara yang akan dikunjungi_ yang nyaris putus komunikasi. Rumahnya di daerah Widuri (lupa nama desanya) kecamatan cermee.

Tak disangka sangka rumah yang ku kunjungi, di bagian belakang ada kolam pemandian anak-anak.  Penataannya lumayan menarik, tersedia tempat santai, melepaskan penat dengan suasana yang asri dan menyegarkan. Taman bunga, gemercik air terjun kecil buatan pada dinding kolam ikan.  Kelincahan ikan hias yang kesana -kemari pada air kolam yang bening, menambah nikmatnya mata memandang.

Pada gasebo _di atas kolam ikan sudah disajikan berbagai menu makan siang seperti aneka sea food, bakso, mie goreng, cap jay dan es campur. Benar -benar menggugah selera, walaupun kurang dari 2 jam lalu sudah makan.

Perjalanan dari Asembagus menuju widuri hanya butuh waktu sekitar 1 jam jika tidak kesasar. Berhubung mobil yang  kutumpangi kesasar waktu tempuh bertambah 30 menit.
Tak lama setelah berbincang dengan tuan rumah, rupanya tuan rumah peka dengan tingkah anak anak yang mulai gelisah, akan  godaan hidangan yang sengaja disiapkan, menunggu para tamunya. 

Lampu hijau tuan rumah pun dinyalakan, tak perlu menunggu lama, antrean makan ronde kedua dimulai. Dalam waktu sekejap hidangan tersapu bersih. Perut kenyang sekali. 

Itu kenangan pertama kali menyambung silaturrahmi pada kemenakan nenek. No kontak sudah dikantongi, kami masing- masing berjanji untuk terus menyambung silaturrahmi. Namun tahun ini rupanya janji itu lagi lagi kembali diuji. Kami  masih belum bisa saling mengunjungi. Dalam suasana yang takmenentu ini, aku hanya bisa berdoa, semoga pandemi tidak memutus lagi tali silaturrahmi.

Berbicara tentang wisata , jejaka  no 2, dalam dua bulan terakhir ini sudah 2 kali camping. Camping pertama ke sekitar kawah ijen bersama kawan kawanya saat MTs. Kemarin pamiit lagi mau Kawah wurung bersama para sepupunya. Katanya sih khusus jomlowan dan jomlowati. 
 
Eh tak tahunya buka wag keluarga  pagi tadi postingannya vidio dan foto-fotonya yang camping dari balita sampai yahmuda dan bumuda. Selengkapnya : di sini Pantas mamanya tidak diajak plesiran. Rupanya dia ingat  protokol kesehatan yang boleh plesiran usia tak lebih 50 tahunan.


Bondowoso, 22082020
Penulis: Husnul Hafifah

13 komentar

  1. Widuri itu masuk kecamatan prajekan too.... Dimana kolam renang di cermee yaaa ... Kok saya tidak tahu wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ds Bandilan...itu dekat sangkal putung yg sdh almarhum he he

      Hapus
  2. Plesirannya jaman masih muda, sekarang waktunya istirahat. he he.

    BalasHapus
  3. Ayo bu! Kira2 kapan kita wisata bareng2!

    BalasHapus
  4. Asyik long weekend bisa plesiran dan jadi tulisan

    BalasHapus
    Balasan
    1. He he anak 2 bunda emaknya ndak diajak he he

      Hapus
  5. Protokol kesehatan.,..kok kejam untuk kita-kita?

    BalasHapus
    Balasan
    1. He he asn 50 rentan covid bekerja boleh wfh ha ha

      Hapus
  6. Bagi org tipe sy dirumah itu bagaikan surga banyak kegiatan yg bisa dilakukan bantu ibu, garap tugas atau lainnya klpun hrs jalan2 lebih suka yg pulangnya dapat ilmu ketimbang plg2 hanya bawa lelah heheheh tapi tetap semangat bun selesai corona hayuk jalan2 ke perpusnas di Jakarta Selatan sukur2 bisa free kl gak byr dewe2🤭

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nyanking pini sepuh😂😂😂😂

      Hapus
  7. Bagi org tipe sy dirumah itu bagaikan surga banyak kegiatan yg bisa dilakukan bantu ibu, garap tugas atau lainnya klpun hrs jalan2 lebih suka yg pulangnya dapat ilmu ketimbang plg2 hanya bawa lelah heheheh tapi tetap semangat bun selesai corona hayuk jalan2 ke perpusnas di Jakarta Selatan sukur2 bisa free kl gak byr dewe2🤭

    BalasHapus

Posting Komentar

[ADS] Bottom Ads

Halaman

Copyright © 2021