Menulis Meracau

Author
Published Agustus 31, 2020
Menulis Meracau

Ayo menulis begitu judul tulisan yang saya baca di salah satu bloger guru penulis. Menulis alamiah saja, yang kita mampu dan kita bisa. Begitu kalimat motivasinya.

Menulis itu mudah, yang sulit adalah memulainya. Bagaimana menurut Anda? Menurut saya menulis itu memang mudah jika kita sudah memulainya dan sudah terbiasa melakukannya. Bagi mereka yang sudah terbiasa menulis, saat memulai menulis, maka menulis akan mengalir begitu saja, ibarat aliran air mengalir tanpa ada hambatannya.

Seperti yang saya lakukan saat ini, awalnya bingung juga mau menulis apa. Begitu mulai satu kata, langsung bersambung kata lain merangkai kalimat. Kalimat membentuk kesatuan paragraf. Paragraf demi paragraf tersusun , tak terasa jadi teks panjang.  Abaikan dulu antarparagraf nyambung atau tidak. Ngeditnya belakangan saja.

Kemarin , 24 jam saya istirahat total dari menulis. Saya melakukan perjalanan jauh Bondowoso- Lamongan PP rombongan bersama saudara. Seharusnya pengalaman perjalanan jika dituangkan dalam tulisan bisa berlembar  -lembar jadinya. Dari awal berangkat hingga kembali ke rumah.

Namun saya tidak melakukannya, mengapa? Tentu juga tidak lepas dari berbagai alasan. Namun alasan terkuat saya tidak menulis adalah malas, capek, di samping  5 bulan jarang kumpul dengan saudara. Kesempatan ketemu saudara saya gunakan secara maksimal untuk bercengrama. mempererat kedekatan satu  sama lainnya. 

Selama perjalanan saya lebih banyak menyimak saudara bercerita, atau sesekali saja mengomentarinya. Sudah menjadi ciri khas saya jika perjalanan jauh tak bisa berlama -lama untuk tidak memejamkan mata. lengkap mimpi dengan dengkurnya (kata mereka) . Perjalanan jauh, bagi saya akan terasa dekat saja, rasanya baru berangkat, tahu tahu saat mata dibuka sudah sampai tujuannya. 

Jadi Ingat dulu jaman sekolah, ketika guru bahasa Indonesia memberi tugas mengarang dengan tema perjalanan, kertas saya mlompong kosong, bagaimana saya akan menulis cerita bila sepanjang jalan mata saya terpejam saja?   Pengalaman kertas kosong jaman dulu, akhirnya jadi ide juga, menulis ini.

Untuk kawan yang ingin mahir dalam menulis, jangan bosan ya untuk menulis. Menulislah apa saja, tidak perlu ragu ataupun malu. Jangan jadikan jadwal menulis di grup yang Anda ikuti sebagai momok. Katanya ingin bisa menulis. Jika ingin bisa, pegang teguh komitmennya dan ikuti aturan mainnya. Tak perlu takut untuk menulis. Enjoy saja, tulis apa saja, yang Anda bisa. Tidak ada batasan jumlah paragrafnya. Bisa 1 paragraf ya mulai 1 pargraf  saja.  Atau mungkin Anda bisa berpantun tulislah pantun, puisi dsb. Namanya juga belajar. 

Saya juga belajar , jadi kesalahan dalam menulis juga sesuatu yang wajar. Tidak perlu gusar jika ada yang berkomentar rada kasar. Jangan sampai Anda buru  -buru keluar grup.  Mending jangan deh! Ayo senyampang mengikuti grup atau komunitas menulis di manapun manfaatkan wadah itu dengan optimal. Menulis itu bukan untuk gaya- gayaan, tapi mari  kita bersama belajar! Maaf saya meracau,semoga Anda tidak galau!

Salam literasi
Bondowoso, 31 Agustus 2020
# menunggu face print
Penulis: Husnul Hafifah

5 komentar

  1. Mantap ...jadi tulisan panjang. Saya rasakan juga, sekali tidak menulis, sukanya jadi keterusan. Susah memulai lagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih bunda...he he iya bunda masih suka bergantung pd mood...he he

      Hapus
  2. Nah itu sudah menulis penglanan,mantap.

    BalasHapus

Posting Komentar

[ADS] Bottom Ads

Halaman

Copyright © 2021