Memburu Penasaran ke Library cafe

Author
Published Agustus 07, 2020
Memburu Penasaran ke Library cafe
Rasa penasaran yang sudah di ubun-ubun. Mendorongku untuk berangkat berburu  memenuhi hasrat penasaran. Bersama teman setiaku, scopy butut pukul 08.10, dengan bassmalah kutancap gas keluar dari pelataran rumah.

Tulisan  Diana _teman SMPku, di wag Ikatan Guru Madrasah Penggerak Liiterasi  berjudul  library  Cafe dua hari lalu, memancingku. Foto -foto pendukung  tulisannya  seakan menjadi kumparan magnet yang menarikku menuju pusarannya. Selain itu di library cafe hari ini menjadi pilihan panitia sebagai  tempat pelatihan membuat blog  bagi komunitas IGMPL. Klop ! Aku tak bisa mengelak untuk tidak memburunya. Walau aku tak mendaftarkan diri secara resmi, tak ingin hati ini melewatkan kesempatan itu. Sebetulnya sih sejak 3 Juni lalu aku sudah punya blog pribadi, sebelumnya juga rajin mengisi blog royokan Gurusiana.  Aku merasa masih banyak hal yang harus kupelajari.

Sebagai penduduk kota kecil -Bondowoso, tak sulit untuk menemukan tempat cafe itu. Mungkin efek kurang literasi atau karena merasa sok tahu -gengsi bertanya, perjalananku  kelebihan  1 KM jauhnya dari tempat yang dituju. Benar ternyata "Malu bertanya sesat di jalan"

Putar balik akhirnya sampai juga, acara sudah dimulai, sambutan ketua IGMPL sudah hampir diakhiri.  Penasaran pertamaku terbayar saat masuk library cafe yang telah dipenuhi peserta namun masih ada tempat tersedia untukku bersimpuh bersama peserta lainnya. Sapuan mata kilat menembus segala penjuru ruangnya. Kagum, bangga melihat sajian cafe yang berbeda dari umumnya. Cafe yang pajangan raknya dipenuhi koleksi buku, tak ada cemilan atau pun makanan yang kutemukan  pada ruang ada. Aku menilainya inilah sebuah keberanian yang luar biasa dari pemilih Cafe dimana ia mengelola bisnis yang secara hitungan akal  jauh dari nominal keuntungan. Mengingat geliat pasar pegiat literasi di kota kecilku masih sepi. Aku yakin bukan keuntungan nominal yang Ia cari, namun keberkahan dan kebermanfaatan hidup yang ingin ia bagi.
 
 Waktu terus bergulir, namun lamunanku belum berakhir saat Ustaz Aji Prasetyo atau Mr Jenggot-nama pena pemberi materi. Alhamdulillah paparannya mudah dimengerti dan sabar dalam memandu. Membuat blog terasa sangat mudah dengan bimbingan langsung, dibandingkan belajar lewat tutorial you tube seperti yang saya alami 3 juni lalu, Terpakasa, dipaksa akhirnya bisa juga buat blog dengan perjuangan yang berdarah darah. Bagaimana tidak berdarah darah, usia sudah lolita, ITnya minimalis ditambah lagi bahasa Inggris yang nyaris . Butuh waktu seharian untuk bisa ngeblog. Posting, ngedit, share perlu berulang ulang dan bolak balik lupa. He he seru juga ternyata mengingatnya. 

Belajar langsung bersama Mr Jenggot ternyata lebih mudah.sayang waktu jua yang membatasinya . Semoga lain waktu bisa belajar lebih banyak lagi cara mendandani blog agar bisa tampil cantik dan menarik.

Ending acara ternyata tak kalah mengejutkan, pemilik cafe yang awalnya sebatas kutahu namanya, memberi surpres. Semua peserta diberi hadiah buku karyanya.  Saya diberi kesempatan memilih pertama kali  dari 6 judul buku karya  dari pemilik cofe libraray --P.Taufik Hidayat. Keenam buku tersebut terbit tahun 2020 dan dikerjakan dalam waktu hanya 6 bulan. Fantastis sekali, dan  seperti yang disampaikan P.Taufik Hidayat salah satu proses pembuatan buku dilakukan dengan observasi ke Timur Tengah selama 2 Pekan.Keenam buku tersebut selengkapnya di sini.

 Penasaranku kian menjadi , 6 bulan 6 buku? Bagaimana caranya ya?
Dari bincang kilatku dengan  Pak Taufik saat pamit , aku menemukan triknya. Ternyata kuncinya adalah banyak baca buku. Membaca akan memberikan banyak wawasan dan pengetahuan, memberikan ide -ide dalam penulisan. Jadi menulis dan membaca itu adalah pasangan yang tak dapat dipisahkan, demikian trik yang disampaikan. Sebenarnya masih banyak yang ingin kutanyakan pada si pemilik cafe yang sangat ramah dan pemurah ini. Sayang aku harus melanjutkan perjalanan ke RSU, menengok nenek yang hari ini menjalankan operasi.

Akupun pamit, dengan mengucap terima kasih pada  Pak Taufik serta panitia. Semoga apa yang kita lakukan ini banyak memberikan manfaat bagi peningkatan sumberdaya manusia di madrasah khususnya dalam berliterasi.


Salam literasi
Bondowoso, 072020
Penulis Husnul Hafifah

2 komentar

  1. Pelatihan yang sangat bermanfaat. akhirnya saya memiliki blog untuk menampung tulisan-tulisan saya. Sukses selalu Bu Husnul.

    BalasHapus

Posting Komentar

[ADS] Bottom Ads

Halaman

Copyright © 2021