Olemmen

Author
Published Agustus 15, 2020
Olemmen

Selepas undur diri tetangga yang bertandang ke rumahnya, Kang Sur dan yu Sur kelimpungan. Ini sudah kali ketiga mereka menerima tamu berbeda, bertujuan sama. Silaturrahmi menyampaikan olemman. Olemman ( undangan lisan) hajatan pernikahan. Kang Sur dan istri terlihat tidak tenang. Akhir bulan Besar, total  10 undangan 

Dibukanya 2 kitab kumal miliknya. Dua kitab karya 2 kali hajatan. Surti si Sulung dan Ningsih anak kedua. Dikibas-kibaskan kitab itu pada kaki dipan. Dalam temaram  lampu neon 10 watt di bilik kamar, lalu dikajinya.  Gurat tulisan  sangat jelas pada retinanya tanpa kaca mata. Catatan sumbang-menyumbang ala tradisi desa. 10 undangan itu nyaris tak membuatnya tidur semalaman. Solusi beban hajatan belum ditemukan. Menjelang subuh matanya menangkap kilau gelang sang Istri. Gelang Yu Sur digadaikan. Lumayan bisa menyilang nama pada buku catatan .

Hari H undangan. Kang Sur masih ada ganjalan. Satu amplop dalam kitab catatan,  1/2 juta belum ada isinya. Solusi buntu. Tapi Ia nekat berangkat  Di bawah terop sohibul hajat, Kang Sur tak tenang. Tak bisa menikmati hidangan dengan tumakninah.Telinga dan pandangannya tertuju pada juru siar.  Aneh ia tak mendengar yang digelisahkannya. Juru siar seolah paham resahnya. tak menyiarkan di pelantang isi amplop kang Sur hanyalah tulisan "Maaf, belum bayaran" dan kata penyerta lainnya.

Salam literasi
Bondowoso, 14082020
Penulis: Husnul Hafifah

8 komentar

Posting Komentar

[ADS] Bottom Ads

Halaman

Copyright © 2021