Asmara Terlarang
Mendung pekat, diiringi reriintik hujan. Di ruang tengah perempuan paruh baya itu meradang. Bagaimana tidak. Anak perempuan yang begitu dimanjanya. Masih ingusan dalam pandangannya- dalam sepekan berulah. Didikan dan nasihatnya seperti angin lalu saja. Masuk telinga kanan keluar dari telinga kirinya.
Puncaknya hari ini. Canira anak perempuannya yang sedang dihukum di kamarnya, tidak ada. Ia memang kesal menemukan mereka bercumbu mesra. Ia tidak merestui hubungan asmara mereka. Di samping masih terlalu belia, Grey bukanlah lelaki levelnya.
Dalam amarah dicarinya anak gadis itu kemana-mana. Seorang tetangga yang melihat memberitahunya. Yang dicarinya pergi bersama lelaki. Seperti ciri yang disampaikannya. Perempuan itu yakin anaknya dibawa lari oleh Grey. Laki-laki yang pernah diusirnya.
Perempuan itu pun berurai air mata, hatinya kesal " sia-sia aku menjaganya, akhirnya dia kawin lari dengan Grey si kucing kampung itu".
Bondowoso, 29.11.2021
Husnul Hafifah
#Tantangan menulis
#day 22
Posting Komentar
Posting Komentar