Label Peti

Author
Published November 10, 2021
Label Peti

Demam, batuk, pahit, anosmia, sesak  pcr positif, RSU, IGD, ICU, saturasi turun, ventilator, donor plasma konvalesence, kesadrannya tersedasi, dan kritis. Deret kata ini  seperti copy paste, 2 kali dalam 2 pekan bertengger di wag keluarganya.Deret kata itu berujung dengan kalimat istirja dan meninggalkan duka mendalam.

Malam ini, Dia tak bisa tidur. Dalam kesendiriannya deret kata itu timbul tenggelam di alam pikirannya. Ada rasa gamang. Ia begitu cemas, takut dan khawatir. Ia belum siap bila kalimat istirja itu tertuju padanya. Komat kamit lantunan doa, serta istighfar tak terbilang jumlahnya terus dilafalkan.

Ia pun mencari cara agar bisa keluar dari tempat yang dianggapnya menyeramkan itu. Ia membuang rasa takutnya. Ia pun mengendap, berjalan berjingkat menyusuri lorong bangsal rumah sakit. Kakinya terus melangkah, menjauh dari ruang rawat inap. Sayang jalan yang telah ditempuhnya berujung buntu. Gembok pintu itu mengatup begitu kokoh. Ditebarkan pandangan ke segala penjuru. Di bawah remang cahaya lampu, matanya menyapu dengan jelas tumpukan kotak. Niat kabur makin bulat. Yah dengan bantuan kotak ia pikir bisa kabur melompat dinding itu. Degup jantungnya kencang meronta-ronta , menatap lekat tulisan ditiap -tiap kotak. masing-masing kotak _peti itu sudah berlabel."Tidaaak!" Spontan berbalik arah lari sekencang kencangnya , histeris minta tolong. Badannya terguncang guncang, "Bangun, bangun ma!" Mimpi buruk ya?"
Keringat dingin memburai, mengurai kecemasannya.

Bondowoso, 11082021
Husnul Hafifah

Posting Komentar

[ADS] Bottom Ads

Halaman

Copyright © 2021