Kali Pertama

Author
Published November 17, 2021
Kali Pertama

dok pribadi layanan terpadu Samsat Bond

Kalau bukan karena terpaksa bisa jadi seumur hidup aku tak akan pernah mendatangi kantor ini. Awal bulan lalu suami sudah wanti-wanti, jika bulan ini waktunya bayar pajak Scoopy dan ganti plat nomer. Kata suami,untuk ganti plat nomer pemilik harus datang sendiri.

Sepeda motor Scoopy itu sudah 10 tahun menemani ke mana pun kupergi. Untuk urusan bayar pajak, ganti plat nomer aku tidak pernah melakukan sendiri_ selalu diuruskan suami.

Hari ini, untuk pertama kalinya aku ke kantor Samsat (sistem administrasi manunggal satu atap), mengurus pembayaran pajak dan ganti plat nomor. Mendatangi suatu tempat dan mengurus keperluan yang tak pernah dilakukan sebelumnya tentu akan memberikan kesan dan pengalaman tersendiri.

Banyak orang mengatakan pengalaman pertama itu mendebarkan. Benar juga ternyata, saat aku melintasi pintu masuk, menuju halaman Samsat, hati sempat bimbang, bertanya dalam hati di mana tempat parkirnya. Untung saja ada beberapa sepeda motor mendahului.  Aku mengekor hingga ketemu jejeran sepeda motor terparkir.   Kuparkir sepeda di celah antar sepeda. Aku tak beranjak di samping sepeda, kulihat dan kuamati sekitar. Mataku tertuju pada berbagai tulisan di papan nama atau bener.

Mungkin karena melihatku seperti bingung, seorang jukir baik hati  tiba-tiba menghampiri sambil menunjuk ke suatu arah. Ia mengatakan "ibu ke gudang arsip dulu"

Kuikuti sarannya. Di depan ruang di maksud kulihat dua orang ibu duduk mengantre. Aku masuk dan  menyodorkan STNK, KTP,dan BPKB pada petugas . Sementara menunggu aku duduk  sederet dengan kedua ibu itu. Tak butuh waktu lama aku pun di panggil. Petugas menyodorkan kembali berkas yang kubawa tadi dalam sebuah map, menyebutkan nominal biaya 10.000 rupiah, serta menunjukkan kemana map harus kubawa.

Ruang BPKB. Kusodorkan map yang
dibawa dari ruang arsip pada petugas. Pada ruang yang tidak terlalu luas ini juga tersedia tempat duduk untuk mengantre. Sudah ada beberapa orang, dan masih ada 2 kursi kosong.  Saat aku hendak duduk petugas memintaku ke depan, agar  mengisi no HP pada map. Gegara kurang baca map kusodorkan tanpa identitas. Ternyata bukan hanya aku, orang lain kuperhatikan sama, kurang baca. Membubuhkan no hp setelah diingatkan petugas.

Pemerikasaan berkas di ruang BPKP cukup singkat satu berkas tak lebih dari 3 menit. Dari ruang ini petugas mengarahkanku  ke loket layanan cek fisik. Dengan PD kutenteng berkas lalu dimasukkan ke loket. Petugas loket yang kala itu berjilbab dan bermasker spontan menanyakan sudah cek fisik apa belum. Gelengan kepalaku rupanya lebih jitu dibanding bicara dibalik masker.  Petugas sigap mengembalikani berkasku seraya mengatakan, "cek fisik dulu bu".

Untungnya aku tanggap, cek fisik yang dimaksud  bukan cek fisik pemiliknya tapi motornya. Cek fisik motor ternyata hanya di depan loket. Cek fisik juga  mengantre tapi  tidak lama. Ada beberapa petugas cek fisik , semua mengenakan seragam atasan berwarna biru dongker dan pada punggung bertuliskan  cek fisik.

Kukira usai dari layanan cek fisik, proses pembayaran PKB dan ganti plat sudah selesai. Ternyata masih ada proses lanjutan. Petugas layanan loket,  memeriksa, mencatat, lalu mengembalikan map berkas dengan pesan "ke loket 1 pendaftaran ". Gedung layanan terpadu.

Aku berjalan menuju ke ruang layanan terpadu. Gedung ini berada di bagian depan. Dibandingkan ruang yang lain gedung ini paling luas, serta memiliki beberapa bagian. bagian pertama informasi, loket 1, loket 2, pengesahan dan penyerahan. Pada bagian depan loket disediakan tempat duduk yang berderet  berbanjar rapi.

Seperti di ruang lain, masuk ruang ini juga dengan prokes. pengunjung masuk dengan jaga jarak, Petugas menyambut satu persatu dan memerikasa berkas, memberi no antrean serta mengarahkan pengunjung ke loket mana, berkas di bawa.

Selama menunggu proses penyelasai administrasi pengunjung bisa menikmati tayangan telivisi, membaca buku atau majalah yang tersedia di rak pojok baca. Rak pojok baca yang menempel pada dinding warnanya mencolok, paduan warna kuning dan oren. Sedang bagian bawah berupa lemari kayu dengan sekat-sekat. Sayang koleksi bacaan yang ada sangat minimalis dan terkesan kurang update. Pantaslah jika pengunjug lebih asyik bermain android saat menunggu dibandingkan membaca bacaan yang dari fisiknya sudah tak menarik.

Mengantre ruang ini cukup lama juga. Untuk menghilangkan kejenuhan aku goegling mencari berbagai informasi yang kubutuhkan. Belum usai pencarianku, namaku dipanggil. Aku pun menuju kasir menyelesaikan pembayaran. Usai pembayaran map masih harus disodorkan pada petugas di meja pengesahan dan penyerahan. Di loket pengesahan dan penyerahan aku mendapatkan STNK. Belum sempat terlontar pertanyaanku petugas di loket itu mendahului memberitahu "bu ambil plat nomornya di ruang TNKB di belakang. Sesuai arahannya, dengan gontai kulangkahkan kaki kembali ke belakang.

Alhamdulillah, akhirnya setelah melalui proses panjang perburuan plat nomor dan bayar pajak selesai. Aku pun pulang dengan senang, membawa sekelumit pengalaman untuk dituliskan  sebagai setoran menulis tanpa jeda 30 hari.

Bondowoso, 17.11.2021
Husnul Hafifah
#Tatangan menulis
#day 10


.

Posting Komentar

[ADS] Bottom Ads

Halaman

Copyright © 2021